Bunga Zinnia, Bunga Pertama yang Berhasil Tumbuh dan Mekar di Luar Angkasa

21 hours ago 5
  • Pada tahun 2016, bunga zinnia menjadi tanaman pertama yang berhasil tumbuh dan mekar di luar angkasa sebagai bagian dari eksperimen Veggie NASA di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

  • Proses pertumbuhan bunga ini menghadapi berbagai tantangan mikrogravitasi seperti distribusi air yang tidak merata dan risiko kelembapan berlebih, namun berhasil diatasi dengan peran aktif astronot Scott Kelly.

  • Keberhasilan ini membuka peluang besar bagi pertanian antariksa di masa depan serta memberikan manfaat langsung bagi pengembangan teknologi pertanian tertutup di Bumi.

Pada Januari 2016, NASA mencatat sejarah baru dalam eksplorasi luar angkasa ketika bunga zinnia berwarna oranye cerah berhasil tumbuh dan mekar sepenuhnya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Keberhasilan ini merupakan bagian dari eksperimen Veggie (Vegetable Production System), yang dirancang untuk meneliti kemungkinan pertumbuhan tanaman dalam kondisi mikrogravitasi di luar angkasa. Eksperimen ini bertujuan untuk menemukan metode efektif dalam menanam tanaman yang dapat mendukung kehidupan astronot selama misi jangka panjang di luar angkasa.

Tantangan Pertumbuhan Tanaman di Mikrogravitasi

Namun demikian, menumbuhkan tanaman di luar angkasa tidak semudah yang dibayangkan dan menghadapi berbagai tantangan teknis yang kompleks. Kondisi mikrogravitasi menyebabkan air tidak dapat mengalir secara alami ke akar tanaman seperti di Bumi. Akibatnya, para astronot menghadapi kesulitan dalam pengaturan kelembapan yang tepat, yang jika tidak dikelola dengan baik, akan meningkatkan risiko munculnya jamur dan penyakit akar. Selain masalah kelembapan, tanaman juga harus bertahan dengan pencahayaan buatan yang terbatas dan sirkulasi udara yang berbeda dengan lingkungan alami di Bumi.

Pada percobaan pertama, bunga zinnia sempat mengalami gejala penyakit akibat kelembapan berlebih. Namun, melalui penyesuaian intensif sistem irigasi dan ventilasi, serta pengawasan ketat selama 24 jam oleh tim astronot, tanaman ini berhasil diselamatkan hingga akhirnya dapat tumbuh sehat dan berbunga.

Peran Astronot Scott Kelly dalam Eksperimen

Dalam mengatasi berbagai kendala tersebut, astronot Scott Kelly memainkan peran penting selama eksperimen berlangsung. Kelly, yang sedang menjalani misi satu tahun di ISS, secara konsisten memantau kondisi tanaman zinnia ini setiap hari. Ia melakukan penyesuaian metode perawatan berdasarkan pengamatannya, mulai dari teknik penyiraman hingga kontrol sirkulasi udara. Selain berperan sebagai “petani luar angkasa,” Kelly juga mendokumentasikan perkembangan tanaman dengan cermat.

bunga zinnia berwarna oranye cerah berhasil tumbuh dan mekar sepenuhnya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) | NASAbunga zinnia berwarna oranye cerah berhasil tumbuh dan mekar sepenuhnya di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) | NASA

Momen penting saat bunga ini berhasil mekar didokumentasikan oleh Kelly melalui media sosial  Twitter (kini X). Unggahan tersebut mendapatkan perhatian besar dari masyarakat global, sekaligus menunjukkan bahwa manusia mampu menciptakan kehidupan biologis di luar Bumi secara berkelanjutan.

Alasan Ilmiah Pemilihan Bunga Zinnia

Pemilihan bunga zinnia sebagai objek percobaan bukan tanpa alasan khusus. Tanaman ini sengaja dipilih karena sensitivitasnya yang tinggi terhadap perubahan kondisi lingkungan, khususnya terhadap kelembapan dan pencahayaan. Selain itu, zinnia memiliki siklus pertumbuhan yang relatif cepat, yakni sekitar 60 hingga 80 hari, sehingga hasil eksperimen bisa diamati dalam waktu yang relatif singkat.

Spesimen Zinnia grandiflora yang didokumentasikan di puncak Pegunungan Fra Cristobal, pada koordinat 33.375° N, 107.089° W, Kabupaten Sierra, New Mexico. Foto diambil pada 19 Agustus 2013 | WikipediaSpesimen Zinnia grandiflora yang didokumentasikan di puncak Pegunungan Fra Cristobal, pada koordinat 33.375° N, 107.089° W, Kabupaten Sierra, New Mexico. Foto diambil pada 19 Agustus 2013 | Wikipedia

Dengan berhasilnya zinnia tumbuh dan mekar di ISS, para ilmuwan optimistis bahwa tanaman pangan yang lebih kompleks dan penting secara nutrisi juga dapat dikembangkan dengan metode serupa di masa depan. Hal ini membuka peluang nyata untuk pertanian luar angkasa yang berkelanjutan.

Secara ilmiah, zinnia termasuk dalam genus Zinnia dari famili Asteraceae, yang juga mencakup bunga matahari dan aster. Tanaman ini dikenal karena kemampuannya tumbuh cepat, bunga yang mencolok, serta ketahanannya terhadap panas dan kekeringan. Zinnia bersifat tahunan dan biasanya ditanam untuk keperluan dekoratif maupun edukatif karena pertumbuhannya yang mudah diamati.

Zinnia berasal dari Amerika Tengah, khususnya wilayah Meksiko, di mana ia tumbuh secara alami di padang rumput terbuka, dataran tinggi, dan kawasan semi-kering. Tanaman ini dapat beradaptasi pada berbagai jenis tanah dan kondisi iklim, menjadikannya kandidat ideal untuk eksperimen di lingkungan ekstrem seperti luar angkasa. Karakteristik inilah yang menjelaskan mengapa NASA memilih zinnia sebagai tanaman uji dalam proyek Veggie. para ilmuwan optimistis bahwa tanaman pangan yang lebih kompleks dan penting secara nutrisi juga dapat dikembangkan dengan metode serupa di masa depan. Hal ini membuka peluang nyata untuk pertanian luar angkasa yang berkelanjutan.

Manfaat Eksperimen untuk Misi Jangka Panjang

Sejak eksperimen zinnia, NASA terus mengembangkan teknologi pertanian antariksa melalui proyek lanjutan seperti Advanced Plant Habitat (APH). Sistem ini dirancang untuk memberikan kontrol penuh terhadap cahaya, kelembapan, dan nutrisi tanaman secara otomatis. APH dilengkapi dengan lebih dari 180 sensor yang memungkinkan ilmuwan memantau pertumbuhan tanaman secara real-time. Selain itu, NASA juga telah berhasil menumbuhkan berbagai jenis tanaman lain di ISS seperti selada merah romaine, kale, sawi mizuna, tomat, cabai, dan gandum kerdil.

Tujuan akhirnya adalah menciptakan sistem pertanian mandiri yang mampu mendukung kehidupan manusia dalam perjalanan jauh ke Mars dan koloni masa depan lainnya. Keberhasilan awal dari zinnia menjadi landasan penting yang menunjukkan bahwa pertanian luar angkasa bukan lagi konsep futuristik, melainkan realitas yang tengah dibangun secara bertahap.

Lebih jauh lagi, keberhasilan eksperimen ini tidak hanya relevan bagi eksplorasi antariksa, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi perkembangan teknologi pertanian di Bumi. Sistem pertumbuhan tanaman yang efisien dalam lingkungan tertutup dan terbatas seperti ISS dapat diterapkan secara efektif di daerah perkotaan yang memiliki lahan sempit, atau di wilayah yang menghadapi tantangan pertanian konvensional seperti kondisi tanah yang tidak subur.

Teknologi dan pengetahuan dari proyek seperti Veggie dan APH dapat berkontribusi pada pengembangan pertanian vertikal, sistem hidroponik, dan pertanian berkelanjutan di tengah urbanisasi yang terus meningkat. Dengan semakin tingginya kebutuhan akan solusi pangan inovatif, pendekatan berbasis teknologi dari eksperimen luar angkasa dapat menjadi jawaban untuk masa depan.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|