- Ikan jenis black seadevils atau Melanocetus johnsonii—yang dikenal dengan humpback anglerfish muncul di perairan Spanyol. Ikan predator ini hidup di kedalaman antara 2.000-4.000 meter dan jarang menampakkan diri.
- Ikan anglerfish jenis black seadevil biasa disebut dengan ‘monster laut hitam.’ Kemunculannya memicu keingintahuan para peneliti karena ia berenang jauh dari habitat alaminya.
- Meski begitu, ikan black seadevil muncul dalam kondisi penuh luka dan hanya hidup dalam hitungan jam saja. Tapi temuan ini menjadi peluang dalam penelitian selanjutnya.
- Ikan anglerfish pertama kali ditemukan tahun 1833. Kini ada sekitar 200 spesies, meski belum semua terdokumentasikan. Sehingga akan banyak bentuk aneh lainnya yang muncul.
Siapa menyangka seekor ikan black seadevil berenang ke permukaan laut? Fenomena kemunculan ikan black seadevils atau Melanocetus johnsonii di pantai Playa San Juan, Kepulauan Canary di Spanyol memancing beragam tanggapan dari banyak peneliti. Ini menjadi momen langka sebab ia berhabitat di laut dalam dan sangat jarang menampakan diri.
Seekor ikan anglerfish jenis black seadevil terekam kamera saat berenang ke permukaan laut. Kejadian ini tertangkap kamera peneliti organisasi nirlaba Condrik Tenerife saat monitoring hiu dan pari. Ini menjadi momen langka karena spesies ikan anglerfish sering ditemukan dalam keadaan mati atau berupa larva.
Black seadevil ini berasal dari genus yang diterjemahkan sebagai ‘monster laut hitam’. Ini karena bentuk rahangnya yang menganga, taring tajam dan umpan bercahaya menempel ada dahinya dalam memperdaya mangsa.

Ada sekitar 170 spesies ikan anglerfish laut dalam yang tersebar dalam 12 famili berbeda. Namun, hanya 6 spesies terdokumentasi menurut para ilmuwan dari Monterey Bay Aquarium Research Institute.
Alasannya, makhluk dengan ukurannya tidak lebih dari 18 sentimeter tersebut punya kemampuan luar biasa. Spesies ini termasuk dalam kategori ikan sungut ganda atau sering disebut anglerfish yang mendiami kedalaman antara 2.000-4.000 meter sehingga sulit ditemukan.
Penemuan black seadevil pada 26 Januari 2025 lalu memunculkan tanda tanya di kalangan peneliti. Sebab, sangat jarang menemukan spesies ini di dekat permukaan laut.

“Kami menemukannya ketika dalam perjalanan kembali ke pelabuhan. Saat melewatinya, saya melihat sesuatu berwarna hitam yang tidak terlihat seperti plastik atau apa pun. Setelah melihatnya, kami menghabiskan beberapa jam dengannya. Ia (Ikan) terlihat terluka dan tidak dalam kondisi baik, hanya bertahan hidup beberapa jam,” kata ahli biologi kelautan Laia Valor, dikutip El Universal.
Dia bilang masih belum mengetahui penyebabnya tapi ini bukan sesuatu yang normal. Akan tetapi, momen itu hanya bertahan beberapa jam saja. Luka yang diderita ikan itu membuatnya tidak bernyawa. Setelah mati, tubuh ikan ini akan dianalisa dan dipindahkan ke Museum of Nature and Archaeology of Tenerife.
Para peneliti menduga, ikan berperawakan menyeramkan ini muncul ke permukaan akibat beberapa faktor antara lain menderita penyakit, arus pasang surut, atau melarikan diri dari pemangsa. Namun, mereka curiga ada pengaruh dari perubahan iklim terhadap penemuan beberapa ikan seadevil mati.
Baca juga: Ikan anglerfish di lepas pantai Jepang
Misteri kemunculan anglerfish ke permukaan laut
Kory Evans, ahli biologi ikan di Rice University mengatakan penemuan ikan anglerfish jenis black seadevil ini sangat tidak biasa. Perilaku ikan black seadevil biasanya tidak bergerak ini, tapi penemuan ini menunjukkan bahwa dengan kondisi masih utuh, ikan ini mampu berenang. Katanya, ini sesuatu yang mengejutkan bagi makhluk yang beradaptasi dengan tekanan ekstrem di laut dalam.
“Mereka adalah predator penyergap, biasanya mengambang di tempat. Jadi melihat yang satu ini bergerak aktif sangat mengejutkan,” ujarnya. “Ikan-ikan ini memang tampak ganas dan menakutkan, tapi tubuhnya lunak dan kenyal.”

Baca juga: Potensi kerapu dan kakap, komoditas laut dalam Indonesia
Bruce Robison, ilmuwan senior di Monterey Bay Aquarium Research Institute menyebutkan ada beberapa skenario yang mungkin terjadi terkait munculnya black seadevil muncul ke permukaan. Sebelumnya, Robinson pernah merekam black seadevil di kedalaman 580 meter oleh kendaraan yang dioperasikan dari jarak jauh, Doc Ricketts, di Teluk Monterey pada tahun 2014.
Dia bilang, salah satu kemungkinannya adalah ikan ini memakan ikan lain yang memiliki kantong renang atau kelenjar gas. Saat gas mengembang, ikan humpback anglerfish ini secara tidak sengaja terdorong ke atas.
Kemungkinan lainnya, katanya, ikan tersebut dimangsa oleh predator yang lebih besar, seperti paus pilot, anjing laut, singa laut, atau bahkan ubur-ubur. Lalu pemangsa memuntahkannya atau ikan anglerfish ini melepaskan diri ke permukaan.
Terlepas dari dugaan tersebut, kemunculan anglerfish ini tetap istimewa dalam dunia sains.
“Hewan-hewan ini telah dikenal sejak lama. Mereka telah ditangkap dengan jaring sejak abad ke-19,” kata Robison. “Hanya saja, semua spesimen yang tersedia kebanyakan sudah mati.”

Catatan Ted Pietsch, ahli sistematika dan biologi evolusioner, dalam bukunya “Oceanic Anglerfishes” menyebutkan pada 1833, sejenis anglerfish terdampar di Greenland dan dibawa ke ahli zoologi Johannes Christopher Hagemann Reinhardt di Kopenhagen, Denmark. Ikan ini—yang kemudian dikenal sebagai footballfish (Himantolophus groenlandicus) yang kemudian dikenal sebagai ikan anglerfish pertama dalam dunia sains.
Dari situ berkembang penamaan ikan laut dalam ini menyesuaikan dengan bentuk unik dan liar yang mereka miliki. Seperti, snaggletooth sea devil, wolf trap, dan pugnacious dreamer (juga dikenal sebagai tyrannical toad). Ikan-ikan ini memiliki beragam bentuk dan tekstur yang luar biasa; beberapa berbentuk bulat dan pendek (Melanocetus johnsonii), sementara yang lain memiliki moncong besar dan pipih (Thaumatichthys binghami) atau bahkan ditutupi filamen menyerupai kumis (Caulophryne jordani).
Sekalipun ikan-ikan ini ditemukan di seluruh dunia, mereka cukup sulit dipahami. Alhasil, spesies baru pun kemungkinan besar masih terus ditemukan berikut dengan keragaman bentuk dan keanehannya.
Maka, seperti apapun bentuknya, ikan anglerfish dalam tetap dianggap mimpi terburuk bagi makhluk kecil yang tinggal di lautan. Seperti kematian black seadevils yang masih menjadi misteri di kalangan peneliti.
Ikan Badut: Lahir Sebagai Jantan, Bagaimana Berkembang Biak?