- Namanya kepiting pom pom. Ukurannya sekitar setengah inci (13 milimeter).
- Pom pom menjadi nama panggilan kepiting Lybia edmondsoni. Pom pom punya arti topi atau helm yang kerap digunakan para petinju di atas ring. Ini dikarenakan ada dua anemon seperti sarung tinju di kedua capitnya.
- Krustasea kecil yang ganas ini suka bertarung dan makan sambil menggenggam “senjata” berbahaya itu. Itu juga sebabnya ia dijuluki kepiting petinju hawaii, dikarenakan habitatnya di Kepulauan Hawaii.
- Uniknya, meski beracun, namun anemon ini tidak membahayakan kepiting pom pom. Justru, kepiting diuntungkan saat mencari mangsa, bertarung, atau mempertahankan teritorinya.
Namanya kepiting pom pom. Meski ukurannya sekitar setengah inci (13 milimeter), namun jangan remehkan “sarung tinju” berupa dua anemon kecil di kedua capitnya.
“Itu adalah penggunaan alat secara efektif, sesuatu yang hanya benar-benar kita kaitkan dengan ‘hewan cerdas’,” kata Bertie Suesat-Williams, direktur Museum Kepiting di Margate, Inggris, dikutip dari The Guardian.
Pom pom menjadi nama panggilan kepiting Lybia edmondsoni. Pom pom punya arti topi atau helm yang kerap digunakan para petinju di atas ring.
Krustasea kecil yang ganas ini suka bertarung dan makan sambil menggenggam “senjata” berbahaya itu. Itu juga sebabnya ia dijuluki kepiting petinju hawaii, dikarenakan habitatnya di Kepulauan Hawaii.
Diketahui spesies anemon laut ini adalah Triactis producta. Siklus hidupnya kerap bersimbios dengan inangnya termasuk memberikan sengatan dari vesikel atau benjolan pada ujung tentakelnya. Dan sengatan itu, setara dengan sengatan ubur-ubur.
Uniknya, meski beracun, namun anemon ini tidak membahayakan kepiting pom pom. Justru, kepiting diuntungkan saat mencari mangsa, bertarung, atau mempertahankan teritorinya.
Baca: Kepiting dan Rajungan, Apa Perbedaannya?
Sarung Tinju
Dalam sebuah studi tentang perilaku kepiting pom pom yang diterbitkan pada tahun 1997, para peneliti memilih enam jantan dan enam betina, untuk diujicoba gaya bertarungnya. Mereka diadu satu sama lain di arena gladiator krustasea kecil. Hasilnya, kepiting yang paling sedikit mundur adalah pemenangnya.
Kepiting pom pom menjadi lemah tanpa anemon. Terkena pukulan dari lawan itu sangat berisiko, sehingga menghindar menjadi pilihan yang bijak.
Kepiting yang kehilangan satu anemon, dapat mencabik-cabik anemon tersisa menjadi dua sebagai cara hemat untuk mendapatkan kekuatan. Ketika kehilangan anemon, mereka akan mencurinya dari kepiting lain.
Meski tampak kejam, tapi itu membuat peluang hidup anemon lebih panjang. Cara beratarung kepiting pom pom ini meningkatkan peluang makan bagi anemon.
Baca: Temuan Baru Dua Jenis Kepiting Muara dari Sulawesi Tengah
Secara historis, Triactis producta ini memiliki keragaman genetik yang rendah. Hal ini menyebabkan anemon berkembang biak secara aseksual, yaitu dengan membelah diri.
Maka, hidup sebagai “sarung tinju” untuk kepiting memberi anemon lebih banyak akses ke makanan dan oksigen daripada yang bisa mereka dapatkan sendiri di terumbu karang.
Begitu pula nasib kepiting Lybia. Jika tanpa anemon, dia tidak akan menjadi petinju. Sebab, kepiting ini bukanlah kepiting jagoan oleh capitnya sendiri.
Umumnya banyak kepiting memiliki capit kuat untuk bertahan atau menyerang, capit kepiting pom pom berbentuk seperti penjepit dan hanya digunakan untuk mencengkeram anemon.
Sementara itu, Lybia edmondsoni merupakan endemik Hawaii. Secara fisik mirip dengan spesies saudaranya, Lybia tessellata, yang jauh lebih luas di Indo-Pasifik tropis.
Keberadaannya ditemukan di perairan dangkal hingga kedalaman sekitar 20 meter. Dia lebih menyukai tempat di bawah bebatuan atau di antara puing-puing karang untuk berkamuflase dengan baik dan dengan kaki-kakinya yang panjang dan ramping.
Baca juga: Miris, Kepiting Pertapa Jadikan Sampah Plastik Sebagai Cangkangnya
Bersimbiosis
Hingga saat ini, para ilmuwan masih mencari tahu mengapa kepiting pom pom memilih bersimbiosis dengan anemon laut. Caranya mendapatkan spesies ini di alam liar juga masih diselidiki.
“Setiap kepiting yang pernah kami temukan tampak memegang anemon, tapi kami tidak pernah menemukan anemon yang hidup bebas,” ujar ahli biologi kelautan Yisrael Schnytzer, yang bekerja di Maine’s Woods Hole Laboratory. “Kami mulai membuat teori-teori gila, seperti mungkin ada taman anemon rahasia,” dikutip dari The Washington Post.
Kepiting pom-pom, menurut dugaan para ilmuwan, mungkin satu-satunya hewan di Bumi yang mengendalikan pertumbuhan, pemberian makan, dan reproduksi aseksual anemon. Selama anenom tetap menjadi “sarung tinju” di capitnya.