2 Milyar Tahun Terperangkap Dalam Batu, Mikroba Ini Masih Hidup

8 hours ago 2
  • Ilmuwan menemukan mikroba hidup yang tersegel rapat di dalam batuan berusia 2 milyar tahun di Afrika Selatan, menjadikannya bentuk kehidupan tertua yang masih bertahan di lingkungan ekstrem.

  • Mikroba ini hidup di dalam retakan batu yang tertutup tanah liat, yang menciptakan lingkungan tertutup dan stabil selama miliaran tahun tanpa gangguan dari luar.

  • Penemuan ini memperluas pemahaman kita tentang ketahanan hidup mikroorganisme dan membuka kemungkinan adanya kehidupan serupa di planet lain seperti Mars.

Di kedalaman bumi yang tak pernah tersentuh cahaya matahari selama milyaran tahun, para ilmuwan menemukan bentuk kehidupan ekstrem yang nyaris tak terbayangkan: mikroba yang masih hidup, tersegel rapat di dalam batuan padat berusia lebih dari 2 milyar tahun. Penemuan menakjubkan ini bukan hanya mengubah pandangan ilmiah kita tentang ketahanan hidup mikroorganisme, tetapi juga membuka kemungkinan bahwa kehidupan mungkin bisa bertahan di tempat-tempat lain yang tampak tak ramah, seperti Mars. Mikroba ini seperti kapsul waktu biologis, bertahan hidup dalam isolasi total tanpa cahaya, udara, atau pasokan energi dari luar. Penelitian lengkapnya diterbitkan di jurnal Microbial Ecology.

Mikroba Hidup Ditemukan di Batuan Tertua di Afrika Selatan

Tim peneliti dari Universitas Tokyo, yang dipimpin oleh Associate Professor Yohey Suzuki, menemukan mikroba ini di dalam batuan purba dari Bushveld Igneous Complex di timur laut Afrika Selatan — salah satu formasi batuan terbesar dan tertua di dunia. Daerah ini terkenal karena kekayaan mineralnya, termasuk sekitar 70% dari cadangan platinum dunia. Namun, yang menjadikannya istimewa bagi penelitian ini adalah sifat batuannya yang stabil selama milyaran tahun, menciptakan lingkungan ideal untuk melestarikan kehidupan mikroba dalam jangka panjang.

//doi.org/10.1007/s00248-024-02434-8Pemeriksaan mikroskopis dari sampel cairan pengeboran. (A) Gambar perbesaran 1000 kali dari mikrosfer fluoresen dan (B) sel mikroba yang dipulas dengan SYBR Green I | Suzuki, Y., Webb, S.J., Kouduka, M. et al. Subsurface Microbial Colonization at Mineral-Filled Veins in 2-Billion-Year-Old Mafic Rock from the Bushveld Igneous Complex, South Africa. Microb Ecol 87, 116 (2024). https://doi.org/10.1007/s00248-024-02434-8

Sampel batuan sedalam 15 meter diperoleh dengan dukungan dari International Continental Scientific Drilling Program (ICDP). Saat dianalisis, para peneliti menemukan bahwa retakan-retakan kecil di dalam batuan tersebut mengandung sel mikroba yang sangat padat. Retakan ini tertutup rapat oleh tanah liat alami, menciptakan ruang tertutup di mana mikroba dapat bertahan tanpa gangguan lingkungan luar. Para ilmuwan meyakini bahwa mikroba ini hidup dalam kondisi “slow motion” evolusi — bertahan tanpa banyak berubah selama milyaran tahun.

Baca juga: Sejarah Kebakaran di Bumi: Tanpa Api Selama Miliaran Tahun

Teknologi Mutakhir untuk Menghindari Kontaminasi

Untuk memastikan mikroba yang ditemukan benar-benar berasal dari dalam batu dan bukan kontaminasi dari luar, tim menggunakan pendekatan multidisipliner. Mereka menggabungkan tiga teknik canggih: spektroskopi inframerah (O-PTIR) untuk mendeteksi sel dalam batu, mikroskop elektron untuk mengamati strukturnya, dan mikroskop fluoresens setelah pewarnaan DNA mikroba dengan larutan hijau. Kombinasi ketiga metode ini memungkinkan para ilmuwan untuk memverifikasi bahwa mikroba tersebut benar-benar hidup dan berasal dari lingkungan geologi purba.

//doi.org/10.1007/s00248-024-02434-8Penampakan sampel inti bor yang diteliti dan inspeksi visual terhadap kontaminasi cairan pengeboran. Foto-foto sampel inti utuh (whole-round) yang telah dibersihkan sebelum (A) dan setelah rekahan dibuka (B). Foto-foto fragmen batuan yang diambil untuk analisis lebih lanjut tanpa (C) dan dengan (D) penyinaran cahaya UV. Foto-foto permukaan rekahan tanpa (E) dan dengan (F) penyinaran cahaya UV. Panah kuning pada (B) dan (C) menunjuk ke rekahan, dan persegi panjang kuning pada (E) menunjukkan area yang ditampilkan pada (F)| Suzuki, Y., Webb, S.J., Kouduka, M. et al. Subsurface Microbial Colonization at Mineral-Filled Veins in 2-Billion-Year-Old Mafic Rock from the Bushveld Igneous Complex, South Africa. Microb Ecol 87, 116 (2024). https://doi.org/10.1007/s00248-024-02434-8

Menariknya, peran tanah liat dalam proses ini sangat penting. Tanah liat bertindak sebagai pelindung alami yang menyegel mikroba dalam ruang yang stabil, menjaga suhu, kelembaban, dan tekanan tetap konstan selama milyaran tahun. Tanpa “penjara tanah liat” ini, mikroba mungkin tidak akan bisa bertahan dalam jangka waktu yang begitu luar biasa.

Baca juga: Mikrobioma, Mahluk Tak Kasat Mata yang Jadi Harapan Pemulihan Dunia

Petunjuk Penting dalam Pencarian Kehidupan di Luar Bumi

Penemuan ini bukan hanya relevan untuk memahami sejarah kehidupan di Bumi, tapi juga menjadi acuan penting bagi eksplorasi luar angkasa. Jika mikroba bisa bertahan di dalam batu di Bumi selama 2 milyar tahun, mungkinkah kehidupan juga tersembunyi di bawah permukaan Mars atau planet lain?

Yohey Suzuki, sang peneliti utama, bahkan menyebut bahwa temuan ini membuatnya lebih optimis terhadap hasil misi NASA Perseverance Rover, yang saat ini tengah mengumpulkan sampel batuan dari Mars dengan usia geologis yang serupa. Teknik yang digunakan untuk mengonfirmasi keberadaan mikroba purba di Bumi kini bisa menjadi alat bantu penting dalam mencari tanda-tanda kehidupan di planet merah.

NASA perseverance rover | NASANASA perseverance rover | NASA

Studi ini membuka jalan bagi pemahaman lebih dalam tentang bagaimana kehidupan bisa muncul dan bertahan dalam kondisi ekstrem. Jika mikroorganisme bisa hidup tanpa sinar matahari, oksigen, atau nutrisi selama milyaran tahun, maka definisi tentang “zona layak huni” di planet lain perlu diperluas. Penemuan ini memperkuat gagasan bahwa kehidupan mungkin tidak unik di Bumi — hanya saja, kita belum tahu bagaimana mencarinya dengan tepat.

Para peneliti akan melanjutkan eksplorasi ke dalam kedalaman bumi untuk menemukan mikroba lain yang mungkin juga tersembunyi selama jutaan hingga milyaran tahun. Dan siapa tahu — mungkin suatu hari nanti, kapsul-kapsul kehidupan serupa akan ditemukan jauh dari planet kita, membuka bab baru dalam kisah asal usul kehidupan di alam semesta.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|