- Orangutan merupakan primata cerdas yang memiliki kebiasaan tidur unik. Mereka akan membangun “kasur” di atas pohon sebagai tempat tidurnya.
- Kasur yang dimaksud adalah sarang dari ranting dan dedaunan. Sarang ini berfungsi sebagai tempat tidur dan beristirahat sepanjang malam. Kebiasaan ini menunjukkan kecerdasan orangutan dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
- Sarang yang nyaman akan membuat tidur orangutan berkualitas, yang memungkinkan berkontribusi pada perkembangan otak lebih besar dan kemampuan kognitif lebih tinggi.
- Meskipun belum ada penelitian yang secara langsung membuktikan bahwa orangutan bermimpi, namun sejumlah petunjuk ilmiah mengarah pada kemungkinan tersebut. Kemampuan kognitif orangutan memungkinkan mereka untuk menciptakan lingkungan tidur yang optimal, yaitu sarang yang aman dan nyaman.
Apakah saat tidur, orangutan bermimpi seperti manusia?
Orangutan akan membangun “kasur” di atas pohon sebagai tempat tidurnya. Kasur yang dimaksud adalah sarang dari ranting dan dedaunan. Sarang ini berfungsi sebagai tempat tidur dan beristirahat sepanjang malam. Kebiasaan ini menunjukkan kecerdasan orangutan dalam beradaptasi dengan lingkungannya.
Dikutip dari National Geographic, dari semua jenis kera, orangutan terkenal sebagai pembuat sarang paling kokoh dan rumit. Mereka tidak hanya menyusun ranting-ranting, tetapi juga memiliki pengetahuan teknis mengesankan tentang bahan bangunannya.
“Orangutan membangun sarang di ketinggian antara 11-20 meter. Setelah memilih tempat yang baik di cabang yang kokoh, mereka membengkokkan atau mematahkan cabang lain ke arahnya, dan merangkainya untuk membuat fondasi dasar. Di atas itu, mereka menambahkan cabang-cabang lebih kecil untuk membuat kasur,” tulis National Geographic.
Baca: Sedih, Orangutan Kalimantan ini Mati Tersengat Arus Listrik

Kemampuan tersebut adalah model dasar dan beberapa orangutan menambahkan fitur “mewah” lain. Mereka dapat membuat selimut, yaitu menutupi diri dengan ranting berdaun besar, atau bantal, lalu menggabungkan ranting-ranting tersebut. Orangutan bisa mengepang ranting-ranting di atas kepala mereka untuk membuat atap, atau bahkan membuat “sarang susun” sekunder di atas sarang utama.
Riset berjudul “Nest-building orangutans demonstrate engineering know-how to produce safe, comfortable beds” yang ditulis Adam van Casteren, dkk, di jurnal PNAS, menjelaskan bahwa orangutan memiliki kemampuan kognitif lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya dalam beradaptasi dengan lingkungan.
Disebutkan dalam laporan tersebut, orangutan adalah arsitektur cerdas dalam membangun sarang. Tidak hanya mengumpulkan bahan, tetapi mereka juga merancang dan membangun sarang yang aman dan nyaman. Mereka menekuk dan mematahkan cabang-cabang ke arah titik pusat, untuk menciptakan struktur yang stabil.
“Struktur sarang dirancang untuk mendistribusikan berat badan secara merata, sehingga mencegah kerusakan,” ungkap Casteren dan kolega.
Baca: Seperti Cempedak, Buah Hutan ini Disukai Orangutan

Kualitas tidur dan potensi orangutan bermimpi
Dikutip dari Smithsonian Magazine, dijelaskan bahwa kera besar, terutama orangutan, memiliki pola tidur mirip manusia, yaitu tidur yang panjang dan nyenyak di sarang nyaman. Tidur berkualitas ini diperkirakan berkontribusi pada perkembangan otak lebih besar dan kemampuan kognitif lebih tinggi.
Jika dibandingkan dengan primata lain seperti babun, hasilnya menunjukkan bahwa orangutan memiliki kualitas tidur lebih baik, dengan durasi tidur lebih lama dan fragmentasi lebih sedikit.
Kebiasaan tidur di sarang, ada kemungkinan telah muncul pada nenek moyang kera besar sekitar 14-18 juta tahun lalu. Selain itu, sarang juga memberikan keamanan dari predator dan serangga, serta perlindungan dari kelembaban.
“Tidur yang lebih lama dan nyenyak mungkin berperan dalam perkembangan otak yang lebih besar pada kera besar seperti orangutan,” ungkap David Samson dari Duke University, dikutip dari BBC Earth.
Penelitian spesifik tentang tahapan tidur orangutan secara mendalam masih sangat terbatas. Selain itu, meskipun belum ada riset secara langsung yang membuktikan orangutan bermimpi, namun sejumlah petunjuk ilmiah mengarah pada kemungkinan tersebut.
Lingkungan tidur yang optimal, mendukung tidur berkualitas, yang pada gilirannya mendukung fungsi kognitif dan emosional orangutan yang sehat. Fungsi kognitif dan emosional yang sehat, ditambah tahapan tidur yang mirip manusia, meningkatkan kemungkinan bahwa orangutan mengalami mimpi seperti manusia.
Baca juga: Selain Fisik, Kesehatan Mental Orangutan Harus Diperhatikan. Mengapa?

Ingatan sosial orangutan
Orangutan juga memiliki kemampuan ingatan sosial yang kuat, ketika dewasa. Riset yang dilakukan para peneliti dari Institut Max Planck untuk Antropologi Evolusioner di Leipzig, Jerman, menyebutkan bahwa model sosial memengaruhi ingatan kera besar, seperti simpanse, bonobo, gorilla, dan orangutan.
Para peneliti melakukan percobaan dengan menampilkan video kepada kera besar muda dan dewasa. Video tersebut menunjukkan dua kondisi, yakni model sosial; tangan manusia membangun menara dari balok dan model non-sosial; cakar mekanik membangun menara dari balok.
Setelah menonton video, para peneliti menguji ingatan kera besar tentang menara yang dibangun. Hasilnya, kera besar dewasa lebih baik dalam mengingat menara yang dibangun oleh tangan manusia ketimbang cakar mekanik. Sedangkan kera besar muda tidak menunjukkan perbedaan dalam mengingat kedua jenis menara.
Untuk memahami mengapa hal ini terjadi, para peneliti menggunakan analisis video berbasis AI (Artificial Intelligence), untuk melacak detak jantung mereka dari rekaman video. Hasil analisis menunjukkan, kera besar dewasa memberikan perhatian lebih besar pada video yang menampilkan tangan manusia. Perhatian inilah yang membuat ingatan mereka lebih baik.
Orangutan Tapanuli: Berstatus Kritis dan Terancam di Habitatnya