- Bagi sebagian orang, kanguru diketahui hanya ada di Australia. Padahal di Indonesia, tepatnya di Papua, juga bisa ditemukan kanguru dari keluarga Macropodidae namun berbeda genus.
- Pada masa lalu, tepatnya di era Pleistosen, Australia dan New Guinea (Pulau Papua Indonesia dan Papua New Guinea) tergabung sebagai sebuah kontinen unik. Ini dikenal sebagai “Daratan Sahul” atau Sahull land.
- Kanguru Australia dan Papua memiliki perbedaan. Secara umum kanguru Australia memiliki tubuh yang besar meliputi empat spesies; yakni kangguru merah, kangguru abu-abu timur, kangguru abu-abu barat, dan kangguru antilopin.
- Sementara kanguru Papua ukurannya lebih kecil dan dibagi menjadi dua jenis, yakni kanguru pohon (Dendrolagus) dan kanguru tanah (Thylogale). Ukuran tubuh yang besar dan kemampuan melompat jarak jauh kanguru Australia adalah adaptasi untuk lanskap terbuka, sementara ukuran yang lebih kecil dan kemampuan arboreal kanguru Papua mencerminkan kehidupan di hutan lebat dan pegunungan.
Bagi sebagian orang, kanguru diketahui hanya ada di Australia. Padahal di Indonesia, tepatnya di Papua, juga bisa ditemukan kanguru dari keluarga Macropodidae namun berbeda genus.
Kenapa hal itu bisa terjadi? Menurut Hari Suroto, Peneliti Pusat Riset Arkeologi Lingkungan BRIN, kondisi ini bisa terjadi karena pada masa lalu, tepatnya di era Pleistosen, Australia dan New Guinea (Pulau Papua Indonesia dan Papua New Guinea) tergabung sebagai sebuah kontinen unik. Ini dikenal sebagai “Daratan Sahul” atau Sahull land.
Daratan Sahul membentuk rangkaian dangkal, terbenam, dan secara tektonis merupakan jembatan stabil antara Benua Australia dan Pulau New Guinea yang luas. Istilah “Daratan Sahul” bisa digunakan untuk menegaskan massa tanah New Guinea-Australia ketika keduanya menyatu selama permukaan laut rendah.
Saat itu, ada satu benua yang disebut Terra Australia meliput Australia, Tasmania, New Guinea dan Kepulauan Aru, yang juga dikenal dengan nama Lempengan Sahul.
“Hubungan daratan ini memungkinkan binatang-binatang dari daratan New Guinea berpencar di Australia. Demikian sebaliknya dari Australia ke New Guinea, seperti halnya kanguru yang bisa ditemukan di Australia dan Papua,” ujar Hari Suroto kepada Mongabay, Senin (5/5/2025).
Baca: Kanguru Raksasa dan Kepunahan Megafauna Australia

Ciri khas kanguru Australia
Australia adalah rumah bagi mayoritas spesies kanguru yang kita kenal, yang dicirikan dengan ukuran tubuh relatif besar. Kanguru Australia memiliki ciri kaki belakang sangat kuat dan panjang, bahkan memungkinkan mereka mencapai kecepatan hingga 60 km/jam dan melompati lebih dari 8 meter dalam sekali lompatan.
Di Australia sendiri terdapat empat spesies kanguru, yakni kanguru merah, kanguru abu-abu timur, kangguru abu-abu barat, dan kangguru antilopin. Spesies ini tersebar di seluruh Australia.
Di kutip dari Kangaroo Island, kanguru merah adalah jenis terbesar di Australia. Mereka umumnya ditemukan di pedalaman Australia melalui Northern Territory dan umumnya merupakan jenis kanguru yang dibayangkan orang ketika memikirkan hewan ini.
Satwa tersebut mendapatkan namanya dari warna oranye kemerahan pada jantan dewasa. Betina umumnya abu-abu, tetapi dapat terlihat sedikit kemerahan setelah berbaring di tanah merah gurun yang kering.
Untuk kanguru abu-abu timur merupakan spesies yang hidup dalam kelompok, umumnya berkumpul hingga sepuluh ekor. Untuk mengenali spesies ini, wajah mereka lebih terang dari tubuhnya yang abu-abu tua. Seperti namanya, mereka sebagian besar ditemukan di sepanjang pesisir timur Australia.
Spesies kangguru antilipon adalah yang paling tidak dikenal. Mereka hanya ditemukan di ujung utara Australia dan umumnya merumput di padang terbuka. Jenis kanguru ini memiliki kaki lebih panjang dan tubuh lebih ramping dibanding spesies kanguru lain.
Sementara kangguru abu-abu barat adalah jenis kecil yang sangat khas dengan bulu cokelat tua dan moncong lembut.
Dilansir dari Bush Heritage Australia, seperti semua marsupialia, kanguru terkenal dengan kantungnya yang menghadap ke depan, tempat joey (bayi kangguru) berkembang dan menyusu. Kanguru betina dikenal sebagai “flyer” atau “doe” dan jantan dewasa dikenal sebagai “buck” atau “boomer”. Kangguru hidup dalam kelompok sosial yang disebut mob.
Betina biasanya hanya memiliki satu anak setiap tahun, namun mereka mampu menunda implantasi embrio dalam keadaan dorman (embryonic diapause) sampai joey pertama meninggalkan kantung. Hebatnya, setiap dari empat puting susu betina menghasilkan susu yang berbeda untuk berbagai tahap perkembangan joey.
Kanguru paling aktif saat senja dan fajar, ketika mencari makanan favorit yakni rumput, daun, pakis, bunga, buah, dan lumut. Seperti sapi, mereka memamah biak, mengunyah kembali makanan setelah melewati perut berkamar mereka.
Baca: Bukan Australia, Kanguru Pohon Mantel Emas Ini Memang Khas Papua

Ciri khas kanguru Papua
Berbeda dengan Australia, kanguru di Papua ukuran tubuhnya lebih kecil dan dibagi menjadi dua jenis utama, yakni kangguru pohon (Dendrolagus) dan kangguru tanah (Thylogale).
Kanguru tanah terdiri dua spesies, yaitu Thylogale brunii atau Dusky Pademelon dan Thylogale stigmata atau Red-legged Pademelon: ini merupakan jenis kangguru terkecil yang ada di dunia. Beratnya antara 3-6 kilogram, tetapi ada juga yang 10 kilogram. Panjang tubuhnya sekitar 90 sentimeter dengan lebar sekitar 50 sentimeter.
Sementara kanguru pohon sebagian besar hidupnya ada di pohon. Meski begitu, sering juga turun ke tanah, misalnya bila mencari air minum. Moncongnya lebih runcing dibandingkan kanguru tanah. Ekornya agak panjang dan bulat, serta berbulu lebat.
Dalam buku Ekologi Papua (2012), disebutkan bahwa kanguru pohon terdiri enam jenis. Persebarannya, satu jenis endemik di kawasan Kepala Burung (D. ursinus), satu jenis di dataran rendah utara dan kawasan Kepala Burung (D. inustus), satu jenis hanya diketahui melalui pengamatan dari Pegunungan Foja Utara yang terpencil (D. pulcherrimus), satu jenis dari pesisir utara Pegunungan Wandammen (D. mayri), dan dua jenis (D. stellarum dan D. mbaiso) dari kawasan Pegunungan Sudirman yang lebih luas di bagian barat jajaran pegunungan tengah.
“Kebanyakan jenis kanguru pohon merupakan penghuni hutan yang bersifat arboreal. Akan tetapi, jenis Dendrolagus mbaiso ditemukan sebagai kanguru pohon yang mengalami adaptasi perkembangan sekunder untuk hidup di darat, serta terdapat di hutan pegunungan atas dan padang rumput subalpine,” ungkap peneliti dalam buku Ekologi Papua.
Baca: Kangpho dan Drawa, Maskot PON XX yang Endemik Papua

Pada Oktober 2021, ketika Provinsi Papua menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX, kanguru pohon dijadikan maskot yang disebut Kangpho, yakni spesies kangguru pohon mantel emas.
Kangguru ini memakan buah dan biji-bijian, tubuhnya cokelat muda dengan rambut halus di seluruh tubuhnya. Ia juga memiliki ekor panjang dengan motif lingkaran seperti cincin dengan warna lebih cerah. Bagian leher, pipi dan kakinya dihiasi warna kuning keemasan, sehingga dijuluki mantel emas.
Dengan demikian, meskipun berbagi warisan evolusi sebagai marsupial, kanguru di Australia dan keragaman kangguru di Papua, memiliki perbedaan ciri-ciri mencolok dari segi ukuran tubuh.
Ukuran tubuh yang besar dan kemampuan melompat jarak jauh kanguru Australia adalah adaptasi untuk lanskap terbuka. Sementara, ukuran yang lebih kecil, kelincahan, dan kemampuan arboreal dari kanguru tanah dan kanguru pohon Papua mencerminkan kehidupan di hutan lebat dan pegunungan.