Akankah Jumlah Tikus Melewati Populasi Manusia di Bumi?

1 week ago 23
  • Tikus diperkirakan jumlahnya semakin bertambah. Diperkirakan, ada sekitar 7 miliar tikus yang tersebar hampir di seluruh benua, sedangkan populasi manusia sekitar 8 miliar.
  • Selama ribuan tahun, tikus seakan membayangi peradaban manusia yang menyediakan habitat bagi perkembangan populasi tikus di seluruh dunia.
  • Hingga saat ini, lanskap perkotaan masih menyediakan habitat dan sampah makanan yang bahkan lebih sesuai untuk tikus.
  • Bertahannya populasi tikus di masa depan sangat mungkin terjadi karena terkait meningkatnya populasi manusia, beserta adanya urbanisasi, dan pemanasan global.

Sulit memperkirakan jumlah pasti populasi tikus secara global. Namun, jumlah mereka pada 2025 ini diperkirakan mencapai 7 miliar dan tersebar di seluruh benua, kecuali Antarktika.

Data ini diperoleh dari situs World Data & Statistic yang menggunakan metodelogi populasi tikus di negara mana pun, diperkirakan sama dengan populasi manusia di negara tersebut.

“Pendekatan ini didasarkan pada penelitian ekstensif yang menunjukkan bahwa populasi tikus cenderung berkembang biak di daerah dengan aktivitas manusia yang tinggi, karena ketersediaan makanan, tempat tinggal, dan sumber daya lainnya,” jelas laporan tersebut, dikutip Minggu (6/4/2025).

Dari situs yang sama, dijelaskan bahwa perkiraan ini bukan merupakan hitungan pasti. “Variasi kondisi lingkungan, tingkat urbanisasi, dan faktor-faktor lain dapat memengaruhi jumlah tikus sebenarnya di suatu area.”

India tercatat menjadi rumah bagi sekitar 1,5 miliar tikus. Berikutnya, China dengan 1,4 miliar tikus, dan Amerika Serikat 342 juta tikus. Sementara Indonesia, yang didukung iklim tropis serta aktivitas pertanian skala besar, berada di urutan ke-4 dengan populasi tikus sekitar 280 juta.

Lantas, apakah tikus menjadi mamalia paling banyak jumlahnya di muka Bumi?

Dikutip dari BBC Wildlife, manusia merupakan penghuni terbanyak di Planet Bumi saat ini. Populasinya mencapai 8 miliar pada November 2022.

“Itu berarti peningkatan satu miliar hanya dalam 11 tahun (jumlahnya mencapai 7 miliar pada tahun 2011)” dikutip Minggu (7/4/2025). “Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan, butuh  waktu sekitar 15 tahun, hingga 2037, populasi manusia mencapai angka 9 miliar.”

Baca: Kota Layak Huni dan Ancaman Nyata Perubahan Iklim

Tikus yang jumlahnya semakin bertambah di Bumi. Foto: Freepik/Free License

Tikus membayangi populasi manusia

Tikus, seolah terus membayangi populasi manusia yang tengah membangun, mendominasi, serta mengubah lanskap bumi. Dan, fenomena ini bukanlah kebetulan.

Sebelum dianggap sebagai pembawa penyakit, hama, dan sebagainya, tikus dan manusia pernah hidup berdampingan pada 15.000 tahun lalu. Periode ini sekitar 3.000 tahun sebelum munculnya pertanian, menurut penelitian Weissbrod dan kolega (2017).

Namun, sejak masyarakat pemburu-pengumpul saat itu memilih untuk menetap, perlahan interaksi manusia dan tikus mulai bergeser. Tikus rumah (Mus musculus domesticus) mulai menjalin hubungan komensalisme dengan manusia, bahkan mengalahkan tikus liar.

“Peningkatan penyimpanan dan akumulasi serta pembuangan sampah makanan, berperan dalam perubahan jaringan ekologi, yang mengarah pada perkembangan populasi tikus rumah yang permanen dan dominan di permukiman pemburu-pengumpul yang menetap,” tulis Weissbrod dan kolega.

Baca: Populasi Manusia Meningkat di Bumi yang Semakin Sekarat

Tikus yang memiliki kemampuan adaptasi dan reproduksi yang tinggi. Foto: Pixabay/Alexas_Fotos/Free for use

Hari ini, peradaban manusia masih bergumul dengan lingkungan yang kotor, sanitasi buruk, dan penuh sampah makanan. Sehingga, manusia mungkin akan terus menyediakan habitat yang mendukung bagi tikus.

Fenomena ini semakin terlihat di lanskap perkotaan yang menjadi rumah bagi sekitar 55 persen populasi manusia, dan mungkin akan terus meningkat menjadi 68 persen pada tahun 2050.

Mengutip penelitian terbaru Richardson dan kolega (2025), total tutupan lahan perkotaan di seluruh dunia juga diproyeksikan meningkat 185 persen antara tahun 2000 dan 2030. Ini tentunya, menyediakan habitat dan sampah makanan yang lebih sesuai untuk tikus kota.

“Hal tersebut menunjukkan, kota akan menjadi lingkungan yang semakin mendukung bagi tikus,” tulis penelitian tersebut.

Baca juga: Inilah Alasan Mengapa Tikus Sering Dijadikan Objek Penelitian

Sampah, problem besar di perkotaan yang menimbulkan persoalan kesehatan. Foto: Nopri Ismi/Mongabay Indonesia

Jumlah tikus bertambah?

Bertambahnya jumlah tikus di masa depan mungkin akan terjadi, mengingat adanya persoalan iklim, urbanisasi, serta populasi manusia, menurut penelitian Richardson dan kolega (2025).

Dari 16 kota yang mereka teliti, yang sebagian besar berada di Amerika Serikat, kecuali Tokyo [Jepang], Amsterdam [Belanda] dan Toronto (Kanada), sekitar 69 persen (11 kota) mengalami peningkatan jumlah tikus yang signifikan.

“Data penelitian kami menunjukkan bahwa pertumbuhan populasi perkotaan memang memainkan peran kunci dalam peningkatan jumlah tikus. Namun, pemanasan suhu terkait perubahan iklim mungkin menjadi pendorong lebih kuat dari pertumbuhan populasi tikus di kota-kota di seluruh dunia,” tulis penelitian tersebut.

Selain itu, pemanasan global juga dapat memperluas jangkauan geografis tikus, serta meningkatkan risiko penyebaran penyakit zoonosis seperti leptospirosis. Sebab, tikus menjadi lebih aktif dan bakteri penyakit lebih mudah bertahan hidup di lingkungan yang lebih hangat.

“Kebutuhan akan data sistematis, serta penerapan program pengendalian hama terpadu [PHT] yang agresif, mangartikan bahwa kota-kota di dunia harus meningkatkan pendanaan jika ingin mengurangi jumlah tikus dalam beberapa dekade mendatang,” tegas penelitian tersebut.

Referensi:

Richardson, J. L., McCoy, E. P., Parlavecchio, N., Szykowny, R., Beech-Brown, E., Buijs, J. A., Buckley, J., Corrigan, R. M., Costa, F., DeLaney, R., Denny, R., Helms, L., Lee, W., Murray, M. H., Riegel, C., Souza, F. N., Ulrich, J., Why, A., & Kiyokawa, Y. (2025). Increasing rat numbers in cities are linked to climate warming, urbanization, and human population. Science Advances, 11(5), eads6782. https://doi.org/10.1126/sciadv.ads6782

Weissbrod, L., Marshall, F. B., Valla, F. R., Khalaily, H., Bar-Oz, G., Auffray, J.-C., Vigne, J.-D., & Cucchi, T. (2017). Origins of house mice in ecological niches created by settled hunter-gatherers in the Levant 15,000 y ago. Proceedings of the National Academy of Sciences, 114(16), 4099–4104.

World Data & Statistics. (2025). Rats Population by Country (2025 Estimate). World Data & Statistics. https://worldostats.com/animals-wildlife/rats-population-by-country/

Tikus dan Hubungan Uniknya dengan Manusia

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|