Awalnya Disangka Buaya Biasa, Ternyata Dua Spesies Baru yang Langka

7 hours ago 3
  • Selama bertahun-tahun dianggap sebagai buaya Amerika biasa, dua populasi buaya di Cozumel dan Banco Chinchorro ternyata merupakan spesies baru yang belum pernah dikenali sebelumnya.

  • Penelitian genetika dan morfologi menunjukkan perbedaan signifikan, namun meskipun populasinya stabil, jumlahnya sangat kecil dan rawan punah akibat aktivitas manusia.

  • Para ilmuwan menyerukan perlindungan habitat segera, karena spesies ini belum diberi nama resmi namun sudah menghadapi ancaman serius dari pariwisata dan urbanisasi.

Selama puluhan tahun, buaya-buaya yang hidup di dua pulau tropis di Karibia dianggap sebagai bagian dari spesies buaya Amerika yang umum. Tidak ada yang menyangka, ternyata mereka adalah dua spesies buaya baru yang belum pernah dikenali sebelumnya. Fakta ini baru terungkap lewat penelitian genetika dan morfologi yang mendalam—dan hasilnya membuat para ilmuwan terkejut.

Kedua spesies baru tersebut ditemukan secara terpisah di Pulau Cozumel dan Atol Banco Chinchorro, wilayah wisata yang terletak di lepas pantai Semenanjung Yucatán, Meksiko. Temuan ini tidak hanya menambah jumlah spesies buaya Dunia Baru dari empat menjadi enam, tetapi juga mengangkat kekhawatiran: kedua populasi ini ternyata sudah berada di ambang kepunahan.

SumberL Jurnal Molecular Phylogenetics and EvolutionSumber : Jurnal Molecular Phylogenetics and Evolution

“Hasil ini benar-benar tak terduga,” ujar penulis utama studi, José Avila-Cervantes dari McGill University. “Kami berasumsi Crocodylus acutus adalah satu spesies luas yang tersebar dari Baja California hingga Venezuela dan Karibia.” Penelitiannya diterbitkan dalam jurnal  Molecular Phylogenetics and Evolution yang terbit bulan Maret 2025.

Penemuan ini bermula dari studi genetik buaya yang dilakukan di pesisir Pasifik Meksiko, Amerika Tengah, dan Karibia. Saat membandingkan sampel DNA, para peneliti menemukan perbedaan genetik yang sangat signifikan antara populasi Cozumel dan Banco Chinchorro dengan buaya Amerika lainnya.

Perbedaan ini tidak hanya terlihat pada gen, tapi juga pada morfologi tengkorak. Buaya Banco Chinchorro, misalnya, memiliki moncong yang lebih panjang dan lebar dibandingkan dengan kerabatnya di Cozumel. Detail lainnya meliputi variasi pada lebar rongga mata (orbital), ketebalan rahang, hingga pola sisik di kepala.

Baca juga: Buaya dan Aligator, Apakah Predator yang Sama?

Fosil Hidup yang Berevolusi Diam-Diam

Buaya termasuk hewan purba dengan laju evolusi morfologis yang sangat lambat—sering disebut sebagai “fosil hidup.” Mereka telah ada sejak zaman dinosaurus dan hanya mengalami sedikit perubahan bentuk. Itulah sebabnya penemuan spesies baru di antara kelompok ini mengejutkan dunia ilmiah.

Sebagian besar ilmuwan percaya bahwa nenek moyang buaya Dunia Baru berasal dari Afrika. Salah satu kandidatnya adalah Crocodylus checchiai, spesies purba yang diyakini menyebrangi Samudra Atlantik sekitar 7 juta tahun lalu, terbantu oleh arus laut. Dari sana, mereka menyebar dan beradaptasi menjadi berbagai spesies lokal—termasuk dua yang baru ditemukan ini.

“Biodiversitas menghilang lebih cepat dari kemampuan kita untuk mendokumentasikannya,” kata Hans Larsson, profesor biologi dan peneliti senior dari McGill University. “Penemuan ini menunjukkan betapa terbatasnya pemahaman kita tentang keragaman hayati, bahkan untuk hewan sebesar buaya.”

Baca juga: Bagaimana Buaya Bertahan dari Kepunahan yang Binasakan Dinosaurus

Populasi Kecil, Ancaman Besar

Meskipun keberadaan mereka kini diakui sebagai spesies berbeda, kondisi mereka jauh dari aman. Estimasi menunjukkan bahwa masing-masing spesies memiliki kurang dari 1.000 individu yang aktif berkembang biak, dan ukuran populasi efektif mereka—yaitu jumlah individu yang benar-benar mewariskan gen ke generasi berikutnya—mungkin di bawah 500. Ini menandakan risiko tinggi terhadap hilangnya keanekaragaman genetik, bahkan perkawinan sedarah (inbreeding).

 McGill University)Buaya di kawasan Karibia ternyata memiliki keragaman yang lebih besar dari yang selama ini diperkirakan. (Kredit gambar: McGill University)

“Sekarang setelah kita mengenali buaya-buaya ini sebagai spesies yang berbeda, sangat penting untuk melindungi habitat mereka,” ujar Larsson. “Membatasi pembangunan lahan dan menerapkan strategi konservasi yang cermat akan menjadi kunci kelangsungan hidup mereka.”

Sayangnya, baik Cozumel maupun Banco Chinchorro adalah destinasi wisata terkenal. Cozumel telah menerima lebih dari 1,5 juta wisatawan kapal pesiar hanya dalam tiga bulan pertama tahun 2025. Urbanisasi, polusi, dan peningkatan aktivitas manusia menjadi ancaman nyata bagi habitat alami buaya dan ekosistem lainnya, termasuk terumbu karang.

Baca juga: Viral Buaya Raksasa Mirip ‘Godzilla’, Inilah Fakta Ilmiahnya

“Penemuan ini seharusnya menjadi alarm penting. Kalau tidak segera bertindak, kita bisa kehilangan spesies ini sebelum mereka sempat diberi nama ilmiah resmi,” tulis tim peneliti dalam pernyataan mereka.

Hingga kini, kedua spesies belum diberi nama ilmiah resmi. Namun para peneliti mempertimbangkan nama seperti Crocodylus cozumelus dan Crocodylus chinchorri, untuk menghormati lokasi mereka ditemukan. Nama boleh belum resmi, tapi keberadaan mereka sangat penting—baik bagi ilmu pengetahuan maupun bagi keseimbangan ekosistem pulau.

Di era ketika kita lebih sering kehilangan spesies daripada menemukannya, dua buaya tersembunyi ini mengingatkan kita bahwa alam masih penuh kejutan—dan kita harus lebih cepat bertindak sebelum kejutan itu berubah menjadi penyesalan.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|