Pernikahan Puteri Singasari dan Raja Campa Buat Pulau Jawa Terhindar dari Serangan Tartaramp;nbsp;

12 hours ago 8

Hubungan antara kerajaan - kerajaan di Pulau Jawa dengan Campa membuat tentara Tartar dari Cina tak jadi menyerang. Memang Campa sudah lama menjalin hubungan dengan Pulau Jawa sejak zaman Kerajaan Singasari, hingga Kerajaan Majapahit.

Campa yang kala itu beribukota dengan Binhdinh, terletak di pantai timur Vietnam, adalah kerajaan lama, yang dikenal sejak permulaan abad Masehi. Campa mengadakan hubungan persahabatan dengan Jawa sejak zaman pemerintahan Raja Kertanagara, yang memerintah Singasari dari tahun 1270 sampai 1292. 

Konon, puteri Tapasi dari Singasari menikahi dengan Raja Java Singawarman III dari Campa. Berkat perkawinan itu, Raja Jaya Singawarman melarang tentara Tartar, yang berlayar ke Jawa pada akhir tahun 1292, untuk menghukum Raja Kertanagara, mendarat di pantai Campa.

Sejarawan Prof. Slamet Muljana pada buku "Tafsir Sejarah Nagarakretagama", pada tahun 1314, Campa diperintah oleh Tran-Minh-tong, juga dikenal sebagai Che Nang dalam Sajarah Vietnam. Setelah gagal usahanya untuk merebut kembali daerah bagian utara dari kekuasaan bangsa Vietnam, ia diusir dari negaranya. 

Konon, Che Nang mengungsi ke Jawa pada tahun 1318. Pada waktu itu, Jayanagara yang memerintah kerajaan Majapahit. Menurut Nagarakretagama, pada tahun 1365, kerajaan Campa mempunyai hubungan persahabatan dengan Majapahit. 

 Pada waktu itu, Campa diperintah oleh Che Bong Nga, orang besar di Campa berkat kejayaannya dalam peperangannya melawan Dai Viet dari tahun 1361 sampai 1390. Masa pemerintahannya bertepatan dengan masa pemerintahan Dyah Hayam Wuruk di Majapahit, yakni dari tahun 1351 sampai 1389.

Perjalanan Kerajaan Campa secara sejarah hingga masa keruntuhannya nyaris menyerupai dengan Kerajaan Majapahit. Che Bong Nga digantikan oleh Ngaut Klaung Wijaya yang memerintah Campa darı tahun 1400 sampai 1441 dan mengambil nama abhiseka Indrawarman pada tahun 1422.

Ia berjasa menyelamatkan negaranya dari ancaman Dai Viet, namun sepeninggalnya, timbullah perang saudara. Dalam masa tiga puluh tahun semenjak matinya Indrawarman, Campa diperintah oleh lima orang raja dari berbagai dinasti.

Pergantiannya biasanya terjadi melalui peperangan, yang melemahkan kedudukan negara, sehingga ketika pada tahun 1471 diserang oleh bangsa Vietnam, kerajaan Campa runtuh dan sejak itu diduduki oleh bangsa Vietnam, dan tidak pernah bangun lagi.
 

(Khafid Mardiyansyah)

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|