Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth. (Foto: X)
WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Pete Hegseth diduga telah membagikan rincian serangan militer terhadap Houthi di Yaman pada Maret dalam grup pesan yang berisi istri, saudara laki-laki, dan pengacara pribadinya. Hal itu diungkap oleh sumber yang mengetahui masalah tersebut, yang berbicara kepada Reuters pada Minggu, (20/4/2025).
Jika terbukti, ini akan menjadi kebocoran rencana militer AS kedua yang melibatkan aplikasi pesan Signal, dan akan menimbulkan lebih banyak pertanyaan tentang penggunaan sistem pesan yang tidak dirahasiakan oleh Hegseth, untuk membagikan rincian keamanan yang sangat sensitif. Dugaan ini juga muncul di tengah pemecatan pejabat senior Pentagon sebagai bagian dari penyelidikan kebocoran internal departemen pertahanan AS tersebut.
Kebocoran Grup Chat Kedua
Dilansir Reuters, dalam obrolan kedua, Hegseth membagikan detail serangan yang mirip dengan yang diungkap bulan lalu oleh majalah The Atlantic setelah pemimpin redaksinya, Jeffrey Goldberg, secara tidak sengaja dimasukkan dalam obrolan terpisah di aplikasi Signal yang berisi pejabat keamanan nasional paling senior di pemerintahan Donald Trump. Ini memalukan ini menjadi sorotan publik dan media yang mempertanyakan tentang kemanan sistem komunikasi pejabat di Washington.
Orang yang mengetahui masalah tersebut, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan obrolan kedua melibatkan sekira selusin orang dan dibuat selama proses konfirmasinya untuk membahas masalah administratif alih-alih perencanaan militer terperinci. Obrolan tersebut mencakup detail jadwal serangan udara, kata sumber tersebut.
Istri Hegseth, Jennifer, mantan produser Fox News, telah menghadiri pertemuan-pertemuan sensitif dengan rekan-rekan militer asing, menurut gambar-gambar yang diunggah Pentagon ke publik. Selama pertemuan yang dilakukan Hegseth dengan mitranya dari Inggris di Pentagon pada Maret, istrinya terlihat duduk di belakangnya.
