Ketua Umum Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Perindo Angela Tanoesoedibjo, menyoroti maraknya kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan, anak dan disabilitas. Ia pun meminta para kader yang menjadi kepala daerah dan anggota legislatif DPRD, bisa memberi atensi terhadap maraknya kasus kekerasan berbeasis gender.
Pernyataan itu, dilontarkan Angela dalam sambutan di acara peresmian Organisasi Sayap (Orsap) Partai Perindo, Puspa Daya yang tepat diluncurkan pada Hari Kartini, Senin (21/4/2025). Ia berkata, angka kekerasan seksual tiap tahun terus mengalami peningkatan.
"330 ribu lebih kasus tercatat tahun lalu untuk kekerasan berbasis gender terhadap perempuan. 330 ribu, bisa dibayangkan gak? 28 ribu kasus tercatat kekerasan terhadap anak tahun lalu. 105 kasus tercatat kekerasan terhadap penyandang disabilitas tahun lalu. Ini semua angka naik dari tahun sebelumnya," terang Angela.
Menurutnya, data terkait kasus kekerasan berbasis gender itu bukanlah angka semata. Bila dijumlah, ia menilai, total kasus kekerasan berbasis gender bisa melebihi jumlah populasi di sejumlah daerah di Indonesia.
"Kalau kita pelajari lebih lanjut, lebih dalam lagi. Sudah banyak riset sebetulnya dan temuan-temuan kenapa sampai ini bisa terjadi?" tuturnya.
Angela menilai, sejumlah faktor tingginya kasus kekerasan berbasis gender itu bisa terjadi lantaran masalah ekonomi, tak ada pendampingan hukum, stigma negatif terhadap korban, hingga kentalnya budaya patriaki.
"Kita juga bisa memahami dari angka-angka tadi, sudah banyak risetnya. Di mana saja sebarannya? Paling banyak di mana?" tutur Angela.
Atas dasar itu, Ia pun meminta para kader yang menjadi kepala daerah dan anggota legislatif DPRD bisa memberi atensi terhadap maraknya kasus kekerasan berbeasis gender.