KUALA LUMPUR — Presiden Indonesia Prabowo Subianto bersama 9 pemimpin ASEAN menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur tentang ASEAN 2045: Masa Depan Bersama, Senin (26/05/2025).
Dokumen strategis ini menjadi peta jalan kawasan menghadapi ketidakpastian global, dari disrupsi teknologi hingga geopolitik.
“ASEAN harus solid di tengah dunia yang tidak menentu. Kolaborasi adalah kunci,” tegas Prabowo usai penandatanganan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Acara di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC) ini juga dihadiri Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmão sebagai pengamat.
Visi ASEAN 2045: Tangguh, Inklusif, dan Berorientasi Rakyat
Deklarasi ini menegaskan komitmen ASEAN membangun kawasan yang berdaya saing global.
Visi 2045 dirancang menjawab tantangan seperti kesenjangan digital, perubahan iklim, dan fragmentasi ekonomi.
PM Malaysia Anwar Ibrahim menyebut dokumen ini sebagai “perjanjian hidup untuk generasi mendatang”.
ASEAN akan fokus pada tiga pilar utama: politik-keamanan, ekonomi, dan sosial-budaya.
Integrasi ekonomi digital menjadi salah satu prioritas. ASEAN menargetkan peningkatan kapasitas UMKM dan standardisasi kebijakan digital lintas negara.
Kolaborasi dengan Tiongkok dan GCC Diperdalam
ASEAN memperluas kemitraan strategis dengan Tiongkok dan GCC (Gulf Cooperation Council). Kerja sama mencakup investasi hijau, keamanan pangan, dan transfer teknologi.
Prabowo menekankan pentingnya kemitraan setara. “Dialog dan saling percaya adalah fondasi,” ujarnya.
Analis melihat langkah ini sebagai upaya mengurangi ketergantungan pada blok ekonomi Barat.
Generasi Muda Jadi Tulang Punggung Transformasi
Deklarasi menyoroti peran pemuda dalam memacu inovasi. ASEAN akan memperbanyak program beasiswa dan inkubasi startup berbasis teknologi.
“Pemimpin masa depan harus siap dengan AI dan ekonomi hijau,” kata mantan Menlu Retno Marsudi.
Partisipasi perempuan dan disabilitas juga ditingkatkan melalui kebijakan afirmatif.
Analisis: Tantangan dan Solusi untuk ASEAN 2045
Meski ambisius, visi 2045 menghadapi tantangan nyata:
1. Kesenjangan Digital: 60% masyarakat ASEAN belum terhubung internet cepat. Solusinya, percepat infrastruktur dengan pendanaan multilateral.
2. Geopolitik: Perebutan pengaruh AS-Tiongkok berpotensi memecah kawasan. ASEAN perlu menjaga netralitas dan memperkuat diplomasi.
3. Perubahan Iklim: Banjir dan kekeringan mengancam ketahanan pangan. Solusinya, kolaborasi riset pertanian cerdas iklim.
“Deklarasi ini baru awal. Implementasi butuh komitmen anggaran dan politik yang konsisten,” kata pengamat ekonomi.***
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infopeluang.com dan Ekonominews.com
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Lingkarin.com dan Kontenberita.com
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Hallokaltim.com dan Apakabarbogor.com
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center