- Penelitian terbaru mengungkapkan ada satu ikan laut yang aneh karena memiliki kaki seperti kepiting yaitu ikan robin laut utara (Prionotus carolinus)
- Alih-alih berenang, ikan robin laut utara ini lebih sering berjalan dengan kaki seperti kepiting itu untuk mencari mangsa di dasar laut
- Kaki ikan robin yang berevolusi dari sirip dada ini juga berfungsi sebagai pengecap seperti lidah manusia
- Para peneliti berkesimpulan perubahan organ tubuh ikan itu sebagai bentuk adaptasi dengan kondisi lingkungan hidupnya.
Anda mungkin terkejut jika ada burung di dasar laut. Makhluk itu memang ada dan mungkin paling unik karena punya tubuh seperti ikan, tangan menyerupai sayap burung, dan kaki yang mirip kepiting.
Ikan itu bernama sea robin utara atau Prionotus carolinus. Para ilmuwan mengidentifikasi bahwa persebarannya ada di perairan dangkal Samudra Atlantik barat mulai dari Nova Scotia di Kanada hingga Florida, Amerika Serikat (AS).
Menurut penelitian di jurnal Current Biology, bahwa kaki sea robin tidak hanya digunakan untuk berjalan, tetapi juga berfungsi sebagai organ sensorik untuk menemukan mangsa yang terkubur di dasar laut.
Adaptasi unik semacam ini dapat membantu hidup sea robin di dasar laut. Apalagi mereka sering kali lebih suka berjalan di dasar laut dengan keenam “kakinya” daripada berenang.
Kaki-kaki ini dilapisi struktur seperti pengecap. Namun, kaki mereka tidak berevolusi sebagai struktur sensorik. Secara kebetulan para ilmuwan menyadari setelah membandingkan dengan 13 genom spesies yang berkerabat dengan Triglidae atau keluarga ikan bersirip kipas ini. Diketahui bahwa kaki sea robin berevolusi lebih dulu lalu kemudian diikuti oleh kemampuan untuk mengecap.
Hal itu dibuktikan dalam makalah Current Biology yang kedua, tim melaporkan sebuah gen, ketika diutak-atik, menghilangkan kemampuan ikan sea robin untuk menemukan target utamanya berupa krustasea sampai moluska.
Para peneliti juga menemukan protein pendeteksi dalam kadar yang tinggi pada benjolan kaki ikan. Untuk itu mereka ingin juga mengetahui apakah kaki ikan merasakan rasa yang sama seperti organ pengecap yaitu lidah manusia.
Baca : Aneh, Ikan Laut Ini Hidup di Pantat Teripang
David Kingsley, salah satu penulis kedua penelitian tersebut, pertama kali menemukan ikan ini pada musim panas 2016 setelah memberikan seminar di Laboratorium Biologi Kelautan di Woods Hole, Massachusetts, AS. Kingsley adalah profesor di departemen biologi perkembangan di Fakultas Kedokteran Universitas Stanford.
Menjelang pulang, dia mengaku menemukan ikan sea robin di akuarium milik umum. Saat itu dia mengaku baru pertama melihat satu ekor ikan yang terdiri dari bagian tubuh satwa yang berbeda.
“Sea robin yang dipamerkan waktu itu benar-benar membuat saya tercengang, karena mereka memiliki tubuh seperti ikan, sayap seperti burung, dan beberapa kaki seperti kepiting,” ujar Kingsley dikutip dari CNN.
Ikan Aneh dan Misterius
Robin laut utara adalah ikan aneh dengan kepala besar dan berduri, mata biru cerah, dua sirip sayap raksasa, dan enam kaki seperti kepiting.
Untuk alasan itu, Kingsley dan rekan-rekannya memutuskan untuk mempelajari ikan ini di laboratorium. Hasilnya mereka menemukan banyak kejutan, termasuk perbedaan antara spesies ikan robin laut dengan genetika yang tidak biasa, seperti sirip kaki yang telah berevolusi dan berfungsi sebagai alat indera.
Kaki-kaki kecil inilah yang membuat ikan robin laut sangat tidak biasa. Makhluk laut lain mengikuti ikan ini karena mereka sangat pandai menemukan dan menggali makanan. Tetapi sampai saat ini, para ilmuwan tidak memahami apa yang membuat ikan robin menjadi penjelajah yang terampil.
“Ini adalah ikan yang menumbuhkan kaki menggunakan gen yang berkontribusi pada perkembangan anggota tubuh kita dan kemudian menggunakan kembali kaki-kaki ini untuk menemukan mangsa menggunakan gen yang sama dengan lidah kita untuk mengecap makanan. Cukup liar,” ujar penulis studi Nicholas Bellono, seorang profesor biologi molekuler dan seluler di Universitas Harvard dikutip dari Livescience.
Para ilmuwan menemukan fakta lain seperti keahlian mereka mendeteksi dan menemukan kerang yang berada di dalam tanah dengan menggunakan papila yang menutupi kaki-kakinya. Papila adalah struktur sensorik kecil, yang pada manusia ditemukan di permukaan atas lidah.
Para peneliti menemukan bahwa papila ikan robin memiliki reseptor perasa dan neuron yang peka terhadap sentuhan. Sehingga memungkinkan ikan ini menggunakan kakinya untuk meraba tanah.
Baca juga : Spesies Ikan Bergigi Mirip Manusia dan Bermata Seperti Sauron Ditemukan di Pedalaman Amazon
Kaki yang tumbuh dari Sirip Dada
Di labolatorium para peneliti memelihara ikan sea robin dari embrio untuk melihat perkembangan kakinya. Mereka menemukan bahwa kaki-kaki tersebut tumbuh dari sirip dada, terpisah dari sirip-sirip lainnya selama perkembangannya. Kaki-kaki tersebut dikendalikan oleh otot-otot berjalan yang berbeda di pangkal kaki dan berbentuk seperti sekop untuk membantu ikan menggali.
Meskipun semua spesies sea robin memiliki kaki, tidak semua beradaptasi untuk menggali dan mencicipi, kata tim peneliti. “Kami terkejut melihat betapa banyak perbedaan antara ikan robin laut satu sama lain dalam hal struktur sensorik yang ditemukan pada kaki,” kata David Kingsley.
Di alam, sea robin dibagi menjadi tiga subfamili, delapan genus, dan 125 spesies. Ketiga subfamili dari sea robin adalah Prionotinae, Pterygotriglinae, dan Triglinae.
Dari sekian banyak penelitian demi menguak misteri ikan yang mirip burung ini, para peneliti berhipotesis bahwa kaki nenek moyang ikan robin utara bisa jadi awalnya digunakan untuk bergerak. Akan tetapi seiring waktu, fungsi sensorik itu terbentuk sebagai bagian dari evolusi dan adaptasi menyesuaikan lingkungan mereka. (***)
Lamprey, Penghisap Darah Paling Purba Dalam Evolusi Vertebrata