- Lumba-lumba hidung botol memiliki ingatan sosial jangka panjang yang memungkinkan mereka mengenali “sahabat” setelah terpisah lebih dari 20 tahun.
- Pengenalan ini dimungkinkan oleh “siulan khas” unik setiap individu yang berfungsi sebagai identitas, seperti nama pada manusia.
- Studi menunjukkan lumba-lumba bereaksi antusias terhadap siulan lumba-lumba yang pernah dikenalnya, menunjukkan kemungkinan adanya ingatan akan interaksi masa lalu.
- Ingatan sosial yang kuat ini penting untuk struktur sosial lumba-lumba yang dinamis, memungkinkan mereka mempertahankan hubungan dan bekerja sama dalam kelompok.
Lumba-lumba, mamalia laut yang cerdas dan lincah, telah lama memikat hati manusia. Kemampuan mereka untuk berkomunikasi, bekerja sama, dan bahkan menunjukkan emosi telah menjadi subjek penelitian selama bertahun-tahun. Namun, di balik kecerdasan mereka yang sudah dikenal luas, tersimpan kemampuan lain yang tak kalah menakjubkan: ingatan sosial jangka panjang yang luar biasa.
Salah satu spesies lumba-lumba yang paling banyak dipelajari adalah lumba-lumba hidung botol (Tursiops truncatus). Mereka tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki kehidupan sosial yang kompleks. Bahkan, sebuah studi mengungkapkan fakta yang tak kalah mencengangkan: lumba-lumba hidung botol memiliki ingatan sosial jangka panjang yang luar biasa. Bayangkan saja, mereka mampu mengenali “sahabat” mereka bahkan setelah terpisah selama lebih dari 20 tahun.
Rahasianya terletak pada “siulan khas” atau panggilan unik yang dimiliki setiap individu lumba-lumba, layaknya nama pada manusia. Siulan ini berfungsi sebagai identitas diri dan memungkinkan mereka untuk saling mengenali dan mengingat satu sama lain.
Bahagia Bertemu dengan Kawan Lama
Jason Bruck, seorang ahli etologi kognitif di University of Chicago, Illinois, penasaran dengan kemampuan ingatan lumba-lumba. Ia menghabiskan waktu 5 tahun untuk mengumpulkan 71 siulan dari 43 lumba-lumba di enam fasilitas penangkaran di Amerika Serikat dan Bermuda. Lumba-lumba yang diteliti berusia antara 4 bulan hingga 47 tahun. Beberapa di antaranya pernah hidup bersama selama bertahun-tahun, sementara yang lain telah terpisah selama lebih dari dua dekade.
Dalam studinya, Bruck memutar rekaman siulan dari lumba-lumba yang pernah hidup bersama, namun telah lama berpisah. Hasilnya? Mereka menunjukkan antusiasme yang tinggi ketika mendengar siulan yang familiar, seolah-olah mereka bertemu kembali dengan sahabat lama yang telah lama hilang. Mereka berenang lebih aktif, mengeluarkan siulan balasan, dan bahkan mendekati sumber suara.
Ingatan Panjang Lumba-lumba
Di antara sekian banyak lumba-lumba yang diteliti oleh Bruck, ada dua lumba-lumba betina yang menarik perhatian, yaitu Allie dan Bailey. Keduanya pernah tinggal bersama di sebuah fasilitas di Florida, berbagi kolam yang sama, bermain bersama, dan menjalin ikatan persahabatan. Namun, takdir memisahkan mereka. Lebih dari 20 tahun lalu, Allie dan Bailey dipindahkan ke fasilitas yang berbeda, ribuan kilometer jauhnya.
Ketika Bruck memutar rekaman siulan Allie di hadapan Bailey, reaksi Bailey sungguh mengharukan. Ia langsung mengenali siulan sahabat lamanya itu! Bailey menunjukkan kegembiraan yang luar biasa, berenang dengan lincah, dan mengeluarkan siulan balasan seolah-olah ingin menyapa Allie. Momen ini menunjukkan bahwa ingatan sosial lumba-lumba bukan hanya kuat, tetapi juga dapat bertahan sepanjang hidup mereka, sebuah pencapaian kognitif yang sangat langka di dunia hewan.
Kemampuan untuk mengingat individu lain sangat krusial bagi lumba-lumba, mengingat struktur sosial mereka yang unik. Lumba-lumba hidup dalam kelompok yang dinamis, di mana mereka dapat berpindah-pindah antar kelompok sesuai kebutuhan. Mereka bisa bergabung dengan kelompok baru untuk mencari makan, berkembang biak, atau sekedar bersosialisasi. Dalam lingkungan yang terus berubah ini, kemampuan untuk mengenali dan mengingat individu lain sangat penting bagi mereka untuk mempertahankan hubungan sosial, menghindari konflik, dan bekerja sama dalam kelompok.
Baca juga: Lumba-Lumba Hidung Botol Berevolusi di Samudra Pasifik
“Ini menunjukkan kepada kita bahwa hewan ini beroperasi pada tingkat kognitif yang sangat konsisten dengan ingatan sosial manusia. Kemampuan ini adalah contoh luar biasa dari evolusi konvergen” kata Dr. Jason Bruck.
Menurutnya, ada keterkaitan erat antara ingatan jangka panjang dan kecerdasan pada lumba-lumba. Kemampuan untuk mengingat identitas anggota kelompok merupakan faktor penting dalam interaksi sosial yang menopang kehidupan lumba-lumba.
Apakah Lumba-Lumba Dapat Membayangkan Sosok yang Tidak Hadir?
Studi ini tidak hanya mengungkapkan kehebatan ingatan lumba-lumba, tetapi juga membuka pintu ke pertanyaan yang lebih mendalam: Apakah lumba-lumba benar-benar “mengingat” sosok yang terkait dengan siulan tersebut, atau hanya sekedar mengenali suara?
Ketika lumba-lumba mendengar siulan “teman lama” mereka, reaksi mereka tidak sesederhana sekadar menoleh atau mengeluarkan siulan balasan. Beberapa pengamat melaporkan bahwa lumba-lumba menunjukkan respons emosional yang kuat, seperti berenang dengan lincah, melompat keluar air, atau bahkan mengajak anak-anak mereka untuk mendekati sumber suara.
Baca juga: Unik, Terumbu Karang jadi Obat Kulit bagi Lumba-lumba
Respons ini mengindikasikan kemungkinan adanya proses kognitif yang lebih dalam. Mungkinkah lumba-lumba tidak hanya mengenali suara, tetapi juga membentuk representasi mental dari individu yang tidak hadir? Mungkinkah mereka mampu “memanggil” kenangan tentang interaksi dan pengalaman bersama di masa lalu?
Pertanyaan-pertanyaan ini masih menjadi misteri yang menarik untuk diungkap. Para ilmuwan terus mencari jawaban melalui berbagai penelitian dan pengamatan. Jika terbukti bahwa lumba-lumba memiliki kemampuan untuk membentuk representasi mental, hal ini akan semakin menunjukkan kompleksitas kognitif mereka dan menegaskan posisi mereka sebagai salah satu hewan paling cerdas di planet ini.