- Orang Madagaskar menyebut lemur sebagai varika. Sementara orang Banjar (Kalimantan) menyebut warik. Pulau Madagaskar sendiri memiliki hubungan erat dengan Kalimantan di masa lalu.
- Lemur berasal dari bahasa Latin lemures yang berarti hantu. Nama lemur diberikan oleh Carl Linnaeus, naturalis asal Swedia, untuk satwa unik mirip tupai, tikus, kucing, anjing, juga monyet yang hanya ditemukan di Madagaskar.
- Lemur terlihat menggemaskan, dengan mata besar, berbulu lembut, dan bertingkah lucu. Lemur adalah primata yang bisa tersenyum, yaitu menarik ujung bibir ke belakang sebagai salah satu gestur.
- Pulau Madagaskar sekitar 160 juta tahun lalu masih menyatu dengan Benua Afrika. Saat pulau ini terpisah, lemur telah ada dan menyebar ke segala penjuru Madagaskar tanpa banyak saingan maupun predator.
Orang Madagaskar menyebut lemur sebagai varika. Sementara orang Banjar (Kalimantan) menyebut warik. Pulau Madagaskar sendiri memiliki hubungan erat dengan Kalimantan di masa lalu.
Lemur berasal dari bahasa Latin lemures yang berarti hantu. Nama lemur diberikan oleh Carl Linnaeus, naturalis asal Swedia, untuk satwa unik mirip tupai, tikus, kucing, anjing, juga monyet yang hanya ditemukan di Madagaskar. Nama itu diberikan karena ada suara-suara aneh pada malam hari dari arah hutan, disertai mata bercahaya di sebalik rerimbunan pohon. Rupanya itu milik lemur.
Lemur terlihat menggemaskan, dengan mata besar, berbulu lembut, dan bertingkah lucu. Lemur adalah primata yang bisa tersenyum, yaitu menarik ujung bibir ke belakang sebagai salah satu gestur. Lemur adalah satwa sosial kompleks, untuk bisa hidup normal, dia membutuhkan kawanan.
Baca: Mengenal Aye-aye, Primata Teraneh di Dunia
Ragam Spesies Lemur
Pulau Madagaskar sekitar 160 juta tahun lalu masih menyatu dengan Benua Afrika. Saat pulau ini terpisah, lemur telah ada dan menyebar ke segala penjuru Madagaskar tanpa banyak saingan maupun predator. Situasi ini membuka peluang lemur berevolusi menjadi berbagai spesies.
Diperkirakan jumlah spesies lemur lebih dari 110 jenis, dan mereka hanya ada di pulau besar Madagaskar dan beberapa pulau kecil di kepulauan Komoro. Tak ada tempat lain di dunia yang menjadi habitat alaminya selain di sana. Ini yang menjadikan Madagaskar dengan lemurnya istimewa.
Keanekaragaman spesiesnya pun mengagumkan. Dari yang berukuran panjang hanya 12 cm dengan berat 30 gr (lemur tikus Madame Berthe), hingga yang berukuran tinggi 90 cm dengan berat hingga 10 kg (indri). Dari yang diurnal (Lemur catta) hingga nokturnal (sebagian besar lemur). Dari yang tidak berekor (Indri) hingga yang berekor panjang (sebagian besar lemur). Mereka bergerak lincah di atas pohon, hingga menyusuri tanah.
Lemur tikus Madame Berthe merupakan primata terkecil di dunia. Rentang hidup lemur tikus juga yang terpendek di antara primata lainn, yaitu sekitar 8 tahun. Lemur ini memilih tidur sepanjang hari. Saat langit mulai gelap, mereka akan sibuk mencari makanan berupa binatang kecil, larva kumbang bunga, serta buah dan bunga.
Indri menjadi lemur terbesar yang masih hidup dan aktif siang hari/diurnal. Indri mudah dikenali dari suaranya, selain ukuran tubuh. Lemur ini suka bernyanyi. Dalam hal jumlah ritme vokal, indri mengalahkan burung dan hanya kalah dengan manusia.
Sebuah studi edisi 25 Juni 2024, yang dipublikasikan di jurnal Annals of the New York Academy of Sciences, menjelaskan bahwa sebuah tim dari Universitas Warwick dan Turin, telah merekam nyanyian Indri dan jeritan penanda kehadiran predator, di sejumlah area hutan di Madagaskar, dari 2005 hingga 2020.
Dikutip dari Phys.org, penulis utama laporan Dr. Chiara De Gregorio dari Departemen Psychology, Universitas Warwick, mengatakan, hasil analisis mengungkapkan bahwa isokroni hadir di semua lagu dan panggilan peringatan.
“Ini merupakan cara Indri berkomunikasi. Selain itu, dalam satu nyanyian terdapat tiga ritme berbeda,” ujarnya.
Daria Valente, Deaprtment of Life Sciences and Systems Biology, University of Turin, yang merupakan rekanan penulis studi menambahkan, “Temuan ini menyoroti asal evolusi ritme musik yang menunjukkan bahwa elemen dasar musik manusia dapat ditelusuri kembali melalui sistem komunikasi awal primata.”
Baca: Tidak Sengaja, Pasangan Ini Menemukan Spesies Baru Lemur Saat Liburan
Penelitian tentang kemampuan lemur ini menyanyi membawa kesimpulan evolusi ritme musik sebagai unsur dasar musik manusia dapat ditelusur kembali ke sistem komunikasi primata awal. Indri adalah lemur herbivora, dengan rentang hidup 15 hingga 22 tahun.
Ada spesies lemur yang mudah dikenali dari warna bulunya yang hitam putih. Yaitu lemur berbulu (Ruffed lemur). Cirinya ada bulu lebat berwarna putih di sekitar leher yang kontras dengan kepalanya yang berwarna hitam. Perut, ekor, tangan, kakinya berwarna hitam. Sementara punggung dan tungkai kaki berwarna putih. Spesies ini pemakan buah atau frugivora, dengan rata-rata harapan hidup di alam 19 tahun.
Namun spesies lemur yang paling terkenal adalah lemur ekor cincin (Lemur catta). Mudah dikenali karena ekornya yang panjang berwarna belang hitam putih seperti memakai cincin. Lemur ini semakin terkenal berkat kemunculannya di film animasi Madagascar.
Selain di atas pohon, lemur ekor cincin juga mencari makan di tanah. Saat waktu tidur tiba, mereka kembali ke atas pohon untuk tidur berkelompok. Ketika berjalan, ekornya melengkung membentuk tanda tanya yang membuat penampilannya terlihat lucu. Spesies omnivora ini rentang hidupnya antara 15 hingga 33 tahun.
Baca: Pulau Madagaskar dan Temuan Fosil Aneh Mamalia Awal era Dinosaurus
Keturunan Afrika-Indonesia
Pulau Madagaskar merupakan pulau terbesar di Samudera Hindia. Namun, Madagaskar seperti terisolasi dari pulau-pulau sekitar yang membuat mamalia, burung, dan tumbuhan di sana amat berbeda dengan tempat lain di dunia.
Kapan Madagaskar mulai dihuni manusia masih menjadi perhatian banyak peneliti. Sebuah penelitian menyimpulkan, manusia mendatangi pulau itu sekitar 11 ribu tahun lalu. Baru sekitar 1500 hingga 2000 tahun kemudian, orang dari Asia Tenggara tiba di pulau itu. Namun siapakah mereka? Yang jelas jarak pulau itu hanya 400 km dari Afrika dan 6.400 km dari Indonesia.
Sekitar dua dekade lalu, sebuah penelitian menguji seberapa mirip orang Madagaskar yang disebut Malagasi dengan orang-orang di sekitar Samudera Hindia. Hasilnya, setengah dari keturunan mereka secara genetik berasal dari penduduk Kalimantan, Indonesia. Sementara separuh yang lain berasal dari Afrika Timur.
Selain secara genetik terbukti mereka adalah keturunan orang Afrika dan Kalimantan, bahasa Malagasi juga dekat dengan bahasa Ma’anyan yang digunakan penduduk di Lembah Barito, Kalimantan Selatan. Sekitar 90 persen kosakata bahasa Malagasi berasal dari bahasa Ma’anyam.
Fakta ini juga menggambarkan ketangguhan dan tingginya ilmu pelayaran orang-orang Nusantara di masa lalu.
Bunglon yang Ditemukan di Madagaskar Ini, Bisa Jadi Reptil Terkecil di Dunia