Ilustrasi.
JAKARTA – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pekan ini memberlakukan tarif menyeluruh terhadap berbagai produk dari berbagai negara, termasuk juga mobil dan suku cadang kendaraan. Menurut penghitungan Reuters, tarif Trump ini akan berdampak sebesar USD460 miliar bagi mobil dan suku cadang tiap tahunnya.
Tarif yang diberlakukan ini pemerintahan Trump ini diyakini akan mengganggu industri otomotif, terutama di AS, dan memaksa produsen menaikkan harga mobil hingga ribuan dolar. Tarif untuk impor kendaraan mulai berlaku pada Kamis, (3/4/2025), sementara tarif untuk suku cadang mobil impor akan mulai berlaku pada 3 Mei.
“Seluruh industri otomotif, rantai pasokan global dan perusahaan serta pelanggan harus menanggung konsekuensi negatifnya,” kata Volkswagen Jerman, sebagaimana dilansir Reuters.
Kenaikan Harga Mobil
Meskipun AS memiliki banyak pabrik perakitan mobil, suku cadang yang digunakan dalam perakitan ini tetap diimpor dari negara-negara lain seperti Kanada, Eropa, dan Meksiko, sehingga tetap terdampak oleh tarif.
Laporan menyebutkan bahwa harga mobil buatan luar negeri bisa naik hingga USD11.000 di AS, sementara untuk mobil yang dirakit di dalam AS, kenaikan diprediksi berkisar antara USD200 hingga USD3000. Namun, seperti yang dilaporkan NBC News awal minggu ini, Trump mengatakan dia "tidak peduli" jika produsen mobil harus menaikkan harga untuk mengimbangi pembayaran tarif baru.
Tak hanya di AS, para produsen automotif global juga terkena dampak dari tarif ini. Produsen mobil kini harus memutuskan apakah akan melokalisasi lebih banyak produksi di AS, menanggung biaya tarif, atau meneruskannya kepada konsumen.
