amp;quot;Jaring Asmaraamp;quot; di Kepulauan Aru, Legislator Partai Perindo Andarias Kawan Siap Bersuara Lantang Penuhi Aspirasi Rakyat

3 hours ago 1

"Jaring Asmara" di Kepulauan Aru, Legislator Partai Perindo Andarias Kawan Siap Bersuara Lantang Penuhi Aspirasi Rakyat

Jaring Asmara Aleg Perindo di Kepulauan Aru

KEPULAUAN ARU – Akses listrik yang belum merata, ketersediaan tenaga kesehatan di Puskesmas Pembantu (Pustu) hingga harapan agar sekolah swasta bisa berstatus negeri, semua itu terangkum dalam kegiatan reses yang dikemas hangat dan merakyat bertajuk Jaring Asmara atau singkatan dari Jaring Aspirasi Masyarakat.

Selama lima hari penuh, 9–13 Mei 2025, anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku dari Partai Perindo yang dikenal sebagai Partai Kita, Andarias Kawan menyusuri empat desa di Kecamatan Aru Tengah yakni Namara, Tanah Miring, Maririmar dan Papakula untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat.

"Lewat Jaring Asmara, saya datang untuk mendengar dan menjaring aspirasi masyarakat," ujar legislator yang duduk di Komisi II DPRD Kepulauan Kepulauan Aru ini. 

Salah satu aspirasi paling mendesak datang dari sektor kesehatan. Masyarakat di beberapa desa meminta agar Pustu yang sudah ada bisa difungsikan lebih maksimal, dengan menempatkan tenaga kesehatan secara permanen.

"Saat itu juga saya langsung berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan via WhatsApp. Beliau merespons positif dan akan berkoordinasi dengan Kepala Puskesmas untuk penempatan tenaga medis," kata alumni Universitas Kristen Indonesia Maluku itu. 

Belum meratanya akses listrik juga menjadi sorotan. Warga mengusulkan pemasangan meteran listrik, termasuk di Gereja Bethesda, serta meminta agar jaringan PLN bisa menjangkau lebih luas lagi hingga ke desa-desa tetangga seperti Jirlay dan Selibata-bata.

Hal lain yang banyak disuarakan adalah soal status SD Yayasan di desa. Warga berharap sekolah tersebut bisa dialihkan menjadi sekolah negeri, karena biaya pendidikan saat ini dinilai terlalu memberatkan sebagian besar keluarga.

"Keinginan masyarakat sudah bulat, tapi selama ini tak ada yang bantu menyuarakan. Itulah kenapa kehadiran saya di sini penting, supaya aspirasi itu bisa sampai ke pemerintah daerah," ungkapnya..

Menurut alumnus SMK PGRI DOBO ini, pengalihan status sekolah dari SD swasta menjadi negeri akan berdampak besar terhadap akses pendidikan yang lebih terjangkau dan merata, terutama di wilayah-wilayah pesisir Kepulauan Aru.

Selain isu utama tersebut, warga Desa Maririmar dan Papakula juga menyampaikan kebutuhan akan rumah guru yang layak, agar tenaga pengajar bisa tinggal dan mengabdi di desa dengan nyaman.

Menanggapi semua aspirasi itu, Andarias menegaskan bahwa tugasnya tidak sekadar mendengar. "Setiap aspirasi akan saya bawa dan perjuangkan. Baik lewat koordinasi dengan dinas-dinas teknis maupun lewat komunikasi langsung dengan pemerintah daerah," tuturnya.

Di usia 31 tahun, Andarias tampil sebagai sosok muda yang berusaha menjembatani kebutuhan masyarakat dengan kebijakan publik. Lewat Jaring Asmara, dia ingin memastikan bahwa setiap suara dari desa, sekecil apa pun tetap bisa menggema hingga ke kursi legislatif.

(Khafid Mardiyansyah)

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|