5 Fakta Kanker Kolorektal Kini Mengincar Anak Muda, Gaya Hidup Jadi Faktor Penyebab

7 hours ago 1

5 Fakta Kanker Kolorektal Kini Mengincar Anak Muda, Gaya Hidup Jadi Faktor Penyebab

5 Fakta Kanker Kolorektal Kini Mengincar Anak Muda. (Foto: Ist)

JAKARTA - Kanker kolorektal yang mencakup kanker usus besar dan rektum, dulu sering dikaitkan dengan usia lanjut. Namun dalam beberapa tahun terakhir, tren ini bergeser drastis.

Di berbagai negara, termasuk Indonesia, kasus kanker kolorektal pada usia muda meningkat signifikan. Bahkan, bukan hal langka lagi bila penyakit ini menyerang individu yang baru memasuki usia 20-an atau 30-an. 

Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran baru, mengingat generasi muda cenderung belum menganggap serius penyakit ini. Banyak yang merasa masih terlalu dini untuk memikirkan kanker, apalagi kanker usus besar.

Padahal, gaya hidup modern yang tinggi lemak, rendah serat, penuh stres, dan minim aktivitas fisik turut menjadi faktor pendorong utama kemunculan kanker ini di usia muda. 

Berikut lima hal penting yang perlu diketahui tentang kanker kolorektal dari statistik kasus, penyebab, gejala, hingga pentingnya deteksi dini dari Dr Zee Ying Kiat, Konsultan Senior bidang Onkologi Medis dari Parkway Cancer Centre Singapura dalam keterangan resminya, Rabu (14/5/2025). 

1. Angka Penderita di Usia Muda Terus Meningkat 

Berdasarkan data Global Cancer Observatory (Globocan) 2020, kanker ini menempati peringkat keempat jenis kanker terbanyak di Indonesia, dengan 34.189 kasus baru tercatat pada tahun tersebut. 

Meskipun selama ini kanker kolorektal lebih banyak menyerang individu berusia di atas 50 tahun, tren terkini menunjukkan bahwa penyakit ini juga semakin banyak ditemukan pada kelompok usia lebih muda. 

Data International Agency for Research on Cancer (IARC) mencatat bahwa pada tahun 2022, dari sekitar 25.000 kasus kanker kolorektal di Indonesia, sekitar 1.400 pasien berusia di bawah 40 tahun, termasuk 446 kasus pada rentang usia 20 hingga 29 tahun. 

Dengan kata lain, sekitar satu dari dua puluh pasien kanker kolorektal di Indonesia saat ini adalah generasi muda. Temuan ini menegaskan bahwa anggapan lama bahwa kanker usus besar hanya menyerang orang tua sudah tidak lagi relevan. 

"Kanker kolorektal tidak lagi bisa dianggap sebagai penyakit orang tua. Generasi muda kini juga rentan, dan ini harus menjadi perhatian kita bersama," ujar Dr. Zee Ying Kiat. 

2. Gaya Hidup Modern Berperan Besar 

Faktor genetik memang berperan cukup besar munculnya kanker kolorektal di kalangan generasi muda, tetapi perubahan pola hidup masa kini menjadi pemicu utama peningkatan kasus di usia muda. 

Pola makan tinggi lemak dan rendah serat, kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan ultra-proses dan olahan, kebiasaan merokok, serta konsumsi alkohol menjadi kombinasi yang diyakini mempercepat proses peradangan dalam saluran cerna, yang dalam jangka panjang dapat memicu pertumbuhan sel abnormal. 

3. Gejala Sering Diabaikan 

Menurut Dr. Zee, kanker kolorektal berkembang dari polip, pertumbuhan kecil yang awalnya jinak di lapisan usus besar atau rectum yang dapat berubah menjadi kanker seiring waktu. Tantangan utamanya adalah bahwa gejala awal sering kali tidak spesifik, bahkan tak sedikit pasien kanker yang terdiagonis tanpa gejala apapun.

Beberapa gejala berikut bisa menjadi gejala awal yang tidak boleh diabaikan, seperti perubahan pola buang air besar baik konstipasi maupun diare yang berkepanjangan, terdapat darah dalam feses, rasa nyeri yang membuat perut terasa tidak nyaman, atau penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. 

“Gejala-gejala tersebut memang tidak otomatis berarti kanker tapi jika terus berulang maka jangan abaikan segera lakukan pemeriksaan ke dokter,” tuturnya. 

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|