Gempa M5,2 Kepulauan Sangihe Sulut Tak Berpotensi Tsunami, Begini Hasil Analisis BMKG

4 hours ago 1

Gempa M5,2 Kepulauan Sangihe Sulut Tak Berpotensi Tsunami, Begini Hasil Analisis BMKG

Ilustrasi Gempa Bumi. Foto: Dok Okezone.

JAKARTA - Gempa bumi tektonik dengan kekuatan 5,2 magnitudo mengguncang wilayah laut Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara (Sulut) pada Minggu (20/4/2025) pukul 00.37 WIB.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono menjelaskan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 5,85° LU ; 124,23° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 285 Km arah Barat Laut Kota Tahuna, Sulawesi Utara pada kedalaman 10 km.
 
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi di zona Palung Cotabato. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," kata Daryono dalam keterangannya, Minggu (20/4/2025).

Daryono menambahkan berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Kepulauan Marore, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II MMI, daerah Kendahe, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas II MMI dan daerah Tabukan Utara, Kepulauan Sangihe dengan skala intensitas I - II MMI. 

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ucapnya.

Daryono menyebut hingga pukul 00.57 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
 
"Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah. Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," pungkasnya.

(Puteranegara Batubara)

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|