Delegasi PCINU Turki Sambut Kunjungan Presiden RI di Ankara, Serahkan Cinderamata Kaligrafi Karya Anak Bangsa

9 hours ago 2

Delegasi PCINU Turki Sambut Kunjungan Presiden RI di Ankara, Serahkan Cinderamata Kaligrafi Karya Anak Bangsa

PCINU berikan kaligrafi ke Prabowo

ANKARA – Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Turki turut ambil bagian dalam penyambutan kunjungan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, ke Ankara pada pekan ini. Setelah menerima undangan resmi dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara, PCINU Turki mengirimkan tujuh orang delegasi dari berbagai unsur kepengurusan untuk menghadiri kegiatan tersebut.

Ketua Tanfidziah PCINU Turki Moh Munirudin, B.A menyatakan bahwa undangan ini disambut dengan penuh antusias dan dimaknai sebagai momentum penting untuk menjalin silaturahmi serta meneladani nilai-nilai penghormatan terhadap tamu. “Sebagai diaspora dan pelajar Indonesia di Turki, kami merasa memiliki kewajiban moral untuk menyambut tamu negara, terlebih kunjungan ini dilakukan oleh Presiden RI beserta jajaran stafnya,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, PCINU Turki menyerahkan cinderamata berupa karya kaligrafi Islami kepada Presiden Prabowo. Karya tersebut merupakan hasil buah tangan dari Rois Syuriah PCINU Turki  Ust. Syahriansyah Sirojuddin, L.C yang telah dikenal luas di kalangan tokoh kaligrafer Turki sebagai satu - satunya seniman yang sukses dan termasuk dalam jajaran elite kaligrafer Muslim dunia. Cinderamata itu memuat kutipan dari Surat Al-An’am ayat 152: “Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil, sekalipun terhadap kerabatmu,” yang diharapkan dapat menjadi pengingat dan semangat dalam kepemimpinan.

Presiden Prabowo Subianto menyambut hangat pemberian tersebut dan menunjukkan ketertarikannya dan takjub terhadap karya tersebut. Di tengah agenda yang padat, Presiden menyempatkan diri untuk berbincang sejenak dan menerima langsung pemberian cinderamata oleh ketua Tanfidziyah PCINU Turki Moh Munirudin, B.A.

Kunjungan Presiden ke Turki tidak hanya menjadi simbol diplomasi, tetapi juga memperkuat hubungan emosional dan historis antara kedua negara. Dalam pidatonya di Parlemen Turki, Presiden menyampaikan bahwa Turkiye memiliki tempat khusus di hati bangsa Indonesia, mengingat sejarah panjang hubungan kedua negara yang sudah terjalin sejak era Kesultanan Utsmaniyah.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|