Mensos dan Kepala BPS Melakukan Pembaharuan Data Penerima Bansos. (Foto: Okezone.com/Kemensos)
JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) tengah memutakhirkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) guna memastikan penyaluran bantuan sosial (bansos) kuartal II-2025 berjalan tepat sasaran.
Penyaluran bansos tersebut dijadwalkan mulai minggu ketiga Mei 2025 dengan menggunakan data hasil verifikasi dan pembaruan terbaru.
1. DTSEN Bersifat Dinamis, Penerima Bansos Bisa Berubah
“Pertama, menyangkut soal pemutakhiran data kaitannya dengan DTSEN. Tentu keperluannya adalah untuk penyaluran triwulan kedua, penyaluran bansos triwulan kedua tahun 2025,” ujar Menteri Sosial Saifullah Yusuf usai bertemu Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta, Jumat (9/5/2025).
Mensos menekankan bahwa DTSEN bersifat dinamis karena setiap hari bisa saja terjadi perubahan data akibat adanya warga yang wafat, lahir, atau pindah domisili. Karena itu, daftar penerima manfaat bansos pun dapat berubah sewaktu-waktu.
“Bisa saja ada penerima yang keluar dari daftar karena inclusion error, atau sebaliknya, ada yang masuk karena sebelumnya terkena exclusion error,” jelasnya.
2. Masyarakat Harus Aktif Perbarui Data Lewat Aplikasi Cek Bansos
Untuk memastikan akurasi dan keterbukaan, Mensos mengajak masyarakat ikut aktif mengawasi dan memperbarui data bansos melalui aplikasi Cek Bansos. Aplikasi ini memungkinkan masyarakat memberikan usulan atau menyanggah data penerima manfaat.
“Siapa pun bisa menyampaikan usulan atau sanggahan melalui aplikasi. Nanti data tersebut akan difinalisasi oleh BPS,” kata Saifullah.
3. 12 Juta Individu Jalani Verifikasi Lapangan
Dalam kesempatan yang sama, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan bahwa pihaknya bersama Kemensos melakukan pemutakhiran DTSEN melalui berbagai cara. Salah satunya adalah pengecekan langsung di lapangan (ground checking) melalui pendamping PKH.
"Sekitar 12 juta individu yang kami lakukan ground checking di lapangan. Selain itu, kami juga melakukan pemutakhiran dengan sumber data administrasi, serta data dari Survei Sosial Ekonomi Nasional, Survei Angkatan Kerja Nasional, maupun data lain yang baru kami kumpulkan," ungkap Amalia.