Tekan Emisi Karbon, Operasional LRT Jabodebek 100% Pakai Listrik

7 hours ago 1

Tekan Emisi Karbon, Operasional LRT Jabodebek 100% Pakai Listrik

Tekan Emisi Karbon, Operasional LRT Jabodebek 100% Pakai Listrik (Foto: Okezone)

JAKARTA - Operasional LRT Jabodebek kini 100% menggunakan listrik. Hal ini sebagai upaya menjadi moda transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Dengan operasional yang sepenuhnya menggunakan energi listrik, diharapkan mampu mengurangi emisi karbon dan dampak negatif terhadap lingkungan. Untuk memastikan layanan tetap aman dan tepat waktu, LRT Jabodebek secara rutin melakukan perawatan sistem kelistrikan. Pasokan listrik menjadi komponen penting dalam pengoperasian kereta, karena seluruh perjalanan LRT digerakkan sepenuhnya menggunakan energi listrik.

1. Sistem Kelistrikan

Sistem kelistrikan di LRT Jabodebek terdiri dari Gardu Traksi atau TPSS (Traction Power Sub Station) dan Third Rail. TPSS berfungsi mengubah energi listrik dari tegangan komersial (PLN, tegangan 20.000 volt) menjadi tegangan yang dibutuhkan kereta dan fasilitas operasi seperti sistem persinyalan, sistem telekomunikasi, Platform Screen Door (PSD), hingga sistem kontrol peralatan. 


Sementara itu, Third Rail adalah rel tambahan yang dipasang di sisi lintasan dan berfungsi menghantarkan listrik langsung ke kereta melalui komponen khusus yang menempel di bagian bawah rangkaian. Energi dari TPSS dialirkan ke Third Rail, lalu diserap oleh kereta agar bisa bergerak.

Untuk memastikan seluruh sistem ini berjalan optimal, tim teknis LRT Jabodebek melakukan perawatan secara rutin dan terjadwal. Perawatan dilakukan pada malam hari setelah layanan kereta selesai beroperasi, karena sebagian besar perangkat berada langsung di lintasan.

Setiap malam, petugas melakukan berbagai kegiatan seperti pembersihan komponen Third Rail, pemeriksaan visual, pengukuran dimensi, hingga uji fungsi dan penggantian suku cadang jika diperlukan. Sementara untuk TPSS, perawatan mencakup pemeriksaan parameter kelistrikan, pengujian perangkat distribusi daya, serta pengecekan fungsi perlindungan sistem.

Seluruh proses ini dilaksanakan berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan, mulai dari perawatan harian hingga berkala setiap bulan, tiga bulan, enam bulan, dan tahunan, sesuai standar dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian. Meski waktu perawatan sangat terbatas, tim teknis tetap bekerja secara efisien dengan dukungan alat bantu seperti maintenance trolley dan kendaraan operasional yang ditempatkan di titik strategis.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|