Feby Novalius
, Jurnalis-Jum'at, 04 April 2025 |13:28 WIB
Pengusaha Logistik Respons Tarif Impor AS pada Indonesia. (Foto: Okezone.com/Freepik)
JAKARTA – Kebijakan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan awal bulan ini direspons Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI). Menurut para pengusaha, kebijakan tersebut berpotensi memengaruhi kinerja ekspor dan impor Indonesia, termasuk sektor logistik yang menjadi tulang punggung perdagangan internasional.
1. Siap-siap Biaya Logistik Naik
Kebijakan tarif resiprokal AS dapat meningkatkan biaya logistik bagi produk Indonesia yang masuk ke pasar AS, serta memengaruhi arus barang impor dari AS.
"Kenaikan tarif ini berisiko mengurangi daya saing produk Indonesia di pasar global, terutama bagi komoditas yang selama ini mengandalkan pasar AS," ujar Ketua Umum ALFI, Akbar Djohan, Jumat (4/4/2025).
2. Dampak Tarif Impor AS
Selain itu, Akbar memprediksi adanya penurunan volume pengiriman barang melalui jalur laut dan udara sebagai dampak dari kebijakan ini. Sektor logistik, termasuk perusahaan freight forwarder dan penyedia jasa transportasi, harus bersiap menghadapi potensi perlambatan permintaan.