Perang Pakistan dan India, DPR Dorong RI Bantu Jembatani Konflik

5 hours ago 2

Awaludin , Jurnalis-Senin, 12 Mei 2025 |21:27 WIB

Perang Pakistan dan India, DPR Dorong RI Bantu Jembatani Konflik

Anggota Komisi I DPR RI Junico Siahaan (foto: dok ist)

JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI, Junico Siahaan mengungkap keprihatinan mendalam atas meningkatnya konflik bersenjata antara India dan Pakistan, yang menyebabkan puluhan orang tewas termasuk anak-anak. Ia pun berharap Indonesia dapat berperan untuk menjembatani konflik kedua negara.

"DPR RI menyesalkan jatuhnya korban sipil dalam konflik Pakistan-India, dan kami menyerukan penghentian segera terhadap segala bentuk aksi militer yang memperburuk situasi kemanusiaan di wilayah Kashmir maupun wilayah terdampak lainnya di kedua negara,” kata Junico Siahaan dalam keterangannya, Senin (11/5/2025). 

Diketahui, ketegangan hubungan dua negara yang sama-sama bersenjatakan nuklir ini dipicu oleh serangan rudal India ke wilayah Pakistan pada Rabu (7/5), dua pekan setelah New Delhi menuduh Islamabad mendukung serangan terhadap wisawatan di Kashmir. Pakistan menolak tuduhan India dan bersumpah akan melakukan serangan balasan.

Perseteruan semakin menuju jurang perang setelah India menghentikan aliran air ke Pakistan dari bendungan Baglihar di sungai Chenab, dan juga bersiap untuk mengurangi aliran air dari proyek Kishanganga di Jhelum. Penghentikan waduk aliran air tersebut mengancam kehidupan 240 juta penduduk Pakistan. 

Junico yang akrab disapa Nico Siahaan itu berharap agar penghentian air ini segera diakhiri.

"Kami harap, perang dua negara bersaudara ini tidak sampai menimbulkan dampak kemanusiaan yang lebih parah," tuturnya.

Nico pun bersyukur atas kesepakatan Pakistan dan India untuk melakukan gencatan senjata setelah berhari-hari terjadi serangan mematikan. Ia mendorong kedua negara betul-betul menjalani komitmen ini mengingat gencatan senjata sempat diwarnai dengan suara ledakan.

“Tentunya kami berharap Pakistan dan India betul-betul berkomitmen melakukan gencatan senjata, dan segera berunding dengan kepala dingin agar perang dapat segera dihentikan,” ungkap Nico.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|