Perang Dagang Makin Panas, Bagaimana Nasib Harga Bitcoin?

5 hours ago 1

Perang Dagang Makin Panas, Bagaimana Nasib Harga Bitcoin?

Harga Bitcoin (Foto: Okezone)

JAKARTA - Harga Bitcoin menunjukkan kestabilan dalam kisaran USD84.000 hingga USD86.000 atau setara Rp1,44 miliar pada pertengahan April 2025.

Meskipun tidak mengalami kenaikan signifikan, tren ini mencerminkan ketahanan Bitcoin di tengah ketidakpastian ekonomi global dan meningkatnya tensi geopolitik imbas perang dagang yang kian memanas.

Berdasarkan data CoinGecko, Bitcoin mengalami kenaikan tipis sebesar 1% dalam 24 jam terakhir, sementara kapitalisasi pasar sekitar $2,778,957,637,781 dengan volume perdagangan sebesar $46,715,872,147, pada saat berita ini ditulis. 

Stagnasi ini mencerminkan sikap hati-hati investor terhadap kemungkinan resesi di Amerika Serikat serta ketegangan perang dagang global.

1. Pendorong Sentimen Pasar

Salah satu faktor pendorong sentimen pasar adalah laporan bahwa pemerintahan Donald Trump tengah mempertimbangkan pembelian Bitcoin menggunakan pendapatan dari tarif
perdagangan. Langkah ini disebut sebagai bagian dari strategi diversifikasi cadangan nasional AS.

Di sisi lain, sentimen pasar juga terangkat oleh masuknya modal baru ke dalam ETF Bitcoin spot. Laporan terbaru mencatat bahwa pada 14 April 2025, ETF ini mencatatkan arus masuk sebesar USD1,47 juta, setelah tujuh hari berturut-turut mengalami arus keluar.

CEO Indodax Oscar Darmawan mengomentari dinamika yang saat ini membentuk harga Bitcoin. Dia menilai bahwa volatilitas harga dalam beberapa hari terakhir, terutama saat Bitcoin sempat menyentuh USD86.000 sebelum kembali terkoreksi di bawah USD84.000, merupakan respons pasar terhadap dinamika kebijakan perdagangan global dan minimnya likuiditas di akhir pekan.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|