Minta Maaf, Ahmad Dhani Ngaku Keseleo Lidah Usai Hina Marga Rayen Pono (Foto: Okezone)
JAKARTA - Ahmad Dhani menyampaikan permohonan maafnya di hadapan publik setelah dirinya dinyatakan melanggar kode etik sebagai anggota DPR oleh Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) pada Rabu, 7 Mei kemarin.
"Saya sebagai anggota DPR RI dan Fraksi Gerindra ingin mengucapkan permintaan maaf kepada pihak, semua pihak. Khususnya yang melaporkan soal hal-hal yang sudah dilaporkan," kata Dhani di kompleks parlemen, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Lebih lanjut, permohonan maaf Dhani juga disampaikan untuk marga Pono setelah dilaporkan terkait oleh penyanyi Rayen Pono. Dia menyebut perbuatannya itu karena slip of the tongue alias selip lidah.

"Saya sebagai anggota DPR meminta maaf kepada pelapor dan juga meminta maaf atas segala macam, eh satu macam slip of the tongue. Salah mengucapkan sehingga ada salah satu marga darah biru yang marah tidak terima," katanya.
Menurut Dhani, masalah ini muncul karena perbedaan nilai. Sebab, dia mengklaim tak ada yang keliru dari pernyataannya lantaran tidak melanggar norma agama dan Pancasila.
Atas laporan ini, suami Mulan Jameela itu baru memahami ada norma lain yang harus dihormati. Terlebih ia saat ini menjabat sebagai anggota Dewan yang harus memberi contoh baik kepada publik.
"Sekarang saya harus mengikuti value nilai daripada apa yang ada di dalam parlemen," katanya.
Di sisi lain, Ahmad Dhani membantah melakukan rasis terkait proyek naturalisasi Timnas sepak bola Indonesia. Dia menilai, usulan soal pria menikah dengan wanita bule sama sekali tidak keliru.
Saya meyakini untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia itu memang harus ada namanya natural development, seperti yang saya bilang di rapat sidang bersama Pak Erick Thohir (Ketua Umum PSSI) itu," kata Dhani.
Pernyataan itu juga dinilai tak melanggar norma agama dan Pancasila. Terlebih, Dhani menegaskan perbaikan keturunan itu tidak dilakukan dengan cara kumpul kebo melainkan lewat proses perjodohan yang sah.
"Jadi saya merasa pernyataan saya itu tidak menyinggung norma agama maupun norma-norma yang terkait dalam pancasila. Saya tidak menyuruh untuk menyarankan untuk kumpul kebo," kata dia.