JAKARTA - Lagu kebangsaan Indonesia Raya yang pertama kali diperkenalkan pada Kongres Pemuda II tahun 1928, ternyata menyimpan kisah panjang yang jarang diketahui publik.
Lagu yang lahir dari tangan Wage Rudolf Supratman (WR Supratman) itu sejatinya sudah digarap sejak tahun 1924, bahkan sempat direncanakan untuk diperdengarkan pada Kongres Pemuda I tahun 1926.
"Awalnya itu ada sayembara di koran, terus dia (WR Supratman) ikut, dia bikin lagu, dia udah bikin dari tahun 1924. Awalnya dia mau perdengarkan (lagu Indonesia Raya) saat Kongres Pemuda Pertama tahun 1926. Tapi waktu itu mungkin ada kendala atau masih belum selesai gitu," ungkap Endang Wahyuningsih Josoprawiro Turk, Ketua Umum Yayasan WR Soepratman Meester Cornelis Jatinegara kepada Okezone, pada Senin (25/8/2025).
Barulah pada Kongres Pemuda II tahun 1928 di Jakarta, lagu Indonesia Raya diperkenalkan untuk pertama kalinya.
Menariknya, saat itu WR Supratman hanya memainkan melodinya dengan biola tanpa menyanyikan lirik. “Liriknya hanya dicetak dan dibagikan kepada peserta kongres. Mereka membaca, dan saat itu juga Bung Karno menyatakan, ‘oke, ini kita akan jadikan lagu kebangsaan,’” tutur Endang.
Tidak hanya sampai disitu, proses penciptaan syair lagu Indonesia Raya pun penuh pengorbanan. Endang menceritakan bagaimana WR Supratman bekerja tanpa kenal lelah, mengurung diri di kamar berhari-hari demi menemukan kata-kata yang tepat.
"Bikin lagunya juga luar biasa, jadi dari jam 3 pagi beliau masuk ke kamar, bikin, tutup pintu di kamar gak keluar-keluar. Sampai besok harinya gak makan, gak minum, keluar hanya ke toilet aja, abis itu masuk ke kamar lagi, mulai nulis lagi. Nah itu berhari-hari begitu, sampai beliau mendapatkan kata-kata yang tepat untuk lagu Indonesia Raya, sehingga terjadilah lirik lagu yang sempurna untuk bangsa ini," ceritanya.
(kha)