Kenaikan Tarif AS Diprediksi Picu Ekspor RI

1 week ago 11

Taufik Fajar , Jurnalis-Selasa, 08 April 2025 |22:52 WIB

Kenaikan Tarif AS Diprediksi Picu Ekspor RI

Tarif Impor AS Berdampak ke Ekspor Indonesia (Foto: Okezone)

JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jakarta Raya menyikapi kebijakan tarif baru yang diberlakukan Pemerintah Amerika Serikat. Kebijakan tersebut dinilai berpotensi mempengaruhi struktur biaya dan daya saing produk ekspor Indonesia, khususnya di sektor-sektor strategis yang selama ini menjadi andalan dalam hubungan dagang kedua negara.

1. Srategi Ekonomi AS

Ketua Umum HIPMI Jaya, Ryan Haroen, menegaskan pentingnya respons terpadu dan strategis dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah dan dunia usaha.

“Kebijakan tarif ini memang menjadi bagian dari strategi ekonomi Amerika Serikat. Namun kita tidak bisa menutup mata bahwa efek dominonya sangat terasa, terutama bagi pelaku ekspor yang selama ini bergantung pada pasar Amerika. HIPMI Jaya mendorong agar pemerintah segera mengambil langkah-langkah diplomatik untuk menegosiasikan solusi yang win-win,” ujar Ryan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (8/4/2025).

Berdasarkan data tahun 2024, total perdagangan barang antara Indonesia dan Amerika Serikat tercatat sebesar USD38,3 miliar, dengan ekspor Indonesia ke AS naik 4,8% menjadi USD28,1 miliar, dan impor dari AS meningkat 3,7% menjadi USD10,2 miliar. Hal ini menyebabkan defisit perdagangan barang AS terhadap Indonesia naik menjadi USD17,9 miliar, meningkat 5,4% dari tahun sebelumnya.

Produk-produk utama yang diekspor Indonesia ke Amerika Serikat meliputi elektronik, tekstil dan pakaian jadi, serta alas kaki sektor-sektor padat karya yang memiliki kontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi domestik. Kebijakan tarif baru ini diprediksi akan memberikan tekanan tambahan pada sektor-sektor tersebut.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|