Pembalap Tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia. (Foto: Instagram/ducaticorse)
BOLOGNA – Pembalap Tim Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia mengaku kegagalan menjadi juara MotoGP 2024 memberikan dampak yang besar untuknya. Bagi Bagnaia, kegagalan musim lalu menjadi pelajaran berharga untuk kariernya, dan ia pun siap untuk menjadi lebih baik di MotoGP 2025 ini.
Ya, kegagalan juara MotoGP 2024 ternyata menjadi pukulan yang berat untuk Bagnaia. Ia bahkan belum bisa benar-benar lepas dari kekalahannya dengan Jorge Martin.
1. Sulit Move One
Seperti diketahui, Pecco Bagnaia gagal meraih gelar juara dunia MotoGP ketiga secara beruntun. Padahal, tahun lalu ia menjadi pembalap dengan meraih kemenangan terbanyak di sepanjang kejuaraan dunia MotoGP.
Francesco Bagnaia meraih 11 kemenangan balapan utama dari 20 seri yang digelar MotoGP 2024. Ini membuatnya bersanding dengan legenda-legenda MotoGP seperti Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo yang juga mencatatkan hal tersebut dalam satu musim.

Tapi, Bagnaia gagal meraih gelar juara dunia karena tertinggal 10 poin dari Jorge Martin yang hanya memenangi tiga balapan utama. Hal ini disebabkan delapan kegagalan Francesco Bagnaia dalam mencetak poin.
Kendati begitu, pembalap asal Italia itu menegaskan kegagalan tersebut menjadi pelajaran penting baginya. Sehingga, ia bisa mengambil pelajaran dari hal tersebut dan membuatnya lebih kuat sebagai seorang pembalap.
"Pada akhir musim lalu, (kegagalan) itu masih terbayang. Saya rasa butuh waktu bertahun-tahun bagi saya untuk mencerna hal itu," kata Bagnaia dalam wawancara di kanal YouTube Francesco Bagnaia, Senin (7/4/2025).