Istana Singgung Program Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak Militer, Apa Katanya?

6 hours ago 2

JAKARTA - Istana melalui Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenanan, Hasan Nasbi menyinggung program Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi untuk mengirim anak-anak nakal ke barak militer.

Mulanya, Hasan berbicara mengenai masalah Satuan Tugas (Satgas) Pemberantasan Premanisme yang baru saja dibentuk oleh pemerintah di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam).

Hasan menegaskan bahwa pembubaran organisasi masyarakat (ormas) bukan menjadi sasaran utama setelah dibentuk Satgas Pemberantasan Premanisme. Namun, lebih ke mengatasi aksi-aksi premanisme yang masih marak terjadi sehingga mengganggu iklim investasi di Indonesia.

“Kita gak akan melihat ini pukul rata. Kalau ormas adalah ormas, gempita ormas. Jadi kalau pertanyaannya kenapa tidak menyentuh ormas, yang ingin diatasi dan dihilangkan oleh pemerintah adalah aksi premanisme,” jelas Hasan di Jakarta Pusat, Sabtu (17/5/2025).

“Tindakan premanisme, mau dia individual, mau dia organisasi, itu yang ingin nanti dihilangkan oleh pemerintah. Dan hari ini pemerintah sedang membentuk tim khusus untuk mengatasi ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, Hasan menegaskan bahwa masalah premanisme harus dicarikan jalan keluar. Pasalnya, mereka yang menjadi pelaku juga merupakan anak-anak bangsa yang harus dibina dan diarahkan agar bisa produktif tanpa mengganggu pengusaha.

“Dan ini tentu nggak hari ini direncanakan, besok kejadian, nggak. Tentu perlu proses. Dan bagaimanapun mereka kan juga anak-anak bangsa Indonesia yang perlu dicarikan jalan keluar. Ya kan? Dibina, diarahkan untuk kerja-kerja lebih produktif. Kan dia sumber daya manusia kita juga bisa dibina dan dilatih,” ujarnya.

Kemudian, Hasan memberikan contoh program dari Gubernur Jabar Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa Kang Dedi Mulyadi untuk mengirim anak-anak ke barak militer. Dia pun mengatakan bahwa program ini sebagai bagian dari upaya menghilangkan aksi-aksi premanisme.

“Kang Dedi Mulyadi kan juga yang nakal, ayo dibawa ke Barak gitu. Kalau sekarang gak mau sekolah aja, divideoin, dilaporin ke Kang Dedi gitu. Ini bagian dari upaya kita bersama sebagai sebuah bangsa untuk menghilangkan hambatan-hambatan dalam berusaha,” katanya.  

“Supaya investasi masuk di sini, orang-orang senang berusaha di sini. Sehingga kalau orang senang berusaha, lapangan kerja bisa terbuka. Kalau lapangan kerja bisa terbuka, yang tadinya gak kerja dan berusaha untuk jadi preman dan malak-malak, siapa tau tertarik untuk, atau bisa diarahkan untuk bisa bekerja dengan resmi,” pungkasnya. 

(Khafid Mardiyansyah)

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|