Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Asal Israel Hentikan Perang Gaza (Reuters)
KAIRO - Hamas siap membebaskan semua sandera Israel asal perang di Gaza dihentikan. Selain itu, Hamas ingin agar seluruh warga Palestina yang dipenjara di Israel dibebaskan. Namun, Hamas menolak tegas tawaran gencatan senjata sementara dari Israel.
1. Hamas Ingin Israel Hentikan Perang Gaza
Pemimpin Hamas, Khalil Al-Hayya, mengatakan pihaknya tidak akan lagi menyetujui kesepakatan sementara, mengambil posisi yang tidak mungkin diterima Israel dan berpotensi menunda lebih jauh berakhirnya serangan dahsyat yang dimulai kembali dalam beberapa minggu terakhir.
Sebaliknya, Hayya mengatakan Hamas siap untuk segera terlibat dalam "negosiasi paket komprehensif" guna membebaskan semua sandera yang tersisa dalam tahanannya. Ini sebagai imbalan atas diakhirinya perang Gaza, pembebasan warga Palestina yang dipenjara oleh Israel, dan pembangunan kembali Gaza.
"Netanyahu dan pemerintahannya menggunakan perjanjian parsial sebagai kedok untuk agenda politik mereka, yang didasarkan pada kelanjutan perang pemusnahan dan kelaparan, bahkan jika harganya adalah mengorbankan semua tahanannya (sandera)," kata Hayya, melansir Reuters, Jumat (18/4/2025).
"Kami tidak akan menjadi bagian dari kebijakan ini."
Mediator Mesir telah berupaya untuk menghidupkan kembali perjanjian gencatan senjata Januari yang menghentikan pertempuran di Gaza sebelum runtuh bulan lalu. Namun, hanya ada sedikit tanda kemajuan.
"Komentar Hamas menunjukkan bahwa mereka tidak tertarik pada perdamaian tetapi kekerasan terus-menerus. Persyaratan yang dibuat oleh Pemerintahan Trump tidak berubah: bebaskan sandera atau hadapi neraka," kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional James Hewitt.
Putaran pembicaraan terakhir pada hari Senin di Kairo untuk memulihkan gencatan senjata dan membebaskan sandera Israel berakhir tanpa terobosan yang jelas, kata sumber Palestina dan Mesir.
2. Israel Usul Gencatan Senjata, Ingin Hamas Letakkan Senjata
Israel telah mengusulkan gencatan senjata 45 hari di Gaza untuk memungkinkan pembebasan sandera dan berpotensi memulai pembicaraan tidak langsung untuk mengakhiri perang. Hamas telah menolak salah satu syaratnya yakni meletakkan senjata.
Dalam pidatonya, Hayya menuduh Israel mengajukan usulan balasan dengan "syarat yang mustahil."