10 Poin Krusial Negosiasi Tarif Impor Trump, AS-Indonesia Kebut 60 Hari

8 hours ago 2

Anggie Ariesta , Jurnalis-Sabtu, 19 April 2025 |12:34 WIB

10 Poin Krusial Negosiasi Tarif Impor Trump, AS-Indonesia Kebut 60 Hari

10 Poin Krusial Negosiasi Tarif Impor Trump, AS-Indonesia Kebut 60 Hari (Foto: Kemenko Perekonomian)

JAKARTA - Pemerintah Indonesia menggelar pertemuan intensif dengan US Trade Representative (USTR) dan Department of Commerce di Washington membahas mengenai tarif impor

Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berhasil mengamankan sejumlah poin krusial dalam perundingan dagang bilateral.

Menko Airlangga menyampaikan bahwa suasana negosiasi berlangsung hangat dan konstruktif. Kabar baiknya, kedua negara sepakat untuk merumuskan kerangka kerja sama yang komprehensif dan menuntaskan pembahasannya dalam waktu 60 hari ke depan.

“Indonesia termasuk salah satu negara yang diterima lebih awal oleh Pemerintah AS untuk membahas kerja sama ekonomi bilateral RI-AS dalam mewujudkan perdagangan yang adil dan berimbang," kata Airlangga, Sabtu (19/4/2025).

Negosiasi RI-AS

Berikut adalah 10 poin utama hasil awal negosiasi tarif dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat, yang disampaikan langsung oleh pemerintah dari AS pada Kamis waktu setempat atau Jumat (18/4/2025) waktu Indonesia:

1. Indonesia Siap Tingkatkan Impor Energi AS: Sebagai upaya menjaga keseimbangan perdagangan, RI menyatakan komitmen untuk meningkatkan pembelian gas alam cair (LNG) dan minyak mentah jenis sweet crude oil dari AS.

2. Perluasan Impor Produk Agrikultur AS: Indonesia menunjukkan kesediaan untuk memperluas impor gandum dan berbagai produk hortikultura yang menjadi andalan ekspor Amerika Serikat.

3. Karpet Merah Investasi AS di Tanah Air: Pemerintah Indonesia menjanjikan percepatan proses perizinan dan memberikan berbagai kemudahan investasi bagi perusahaan-perusahaan AS yang berminat mengembangkan bisnisnya di Indonesia.

4. Tawarkan Kerja Sama Mineral Kritis Strategis: Indonesia proaktif menawarkan kolaborasi dalam pengelolaan dan hilirisasi mineral-mineral penting, termasuk dalam konteks rantai pasok global yang berkelanjutan.

5. Dorong Kemitraan SDM dan Ekonomi Digital: RI menggarisbawahi pentingnya penguatan kerja sama di sektor pendidikan, teknologi, ekonomi digital, serta pengembangan talenta di bidang sains dan engineering.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|