Golkar Buka Ruang Kolaborasi dengan NU dan Muhammadiyah/Okezone
JAKARTA - Partai Golkar saat ini meneguhkan kembali jati dirinya sebagai kekuatan politik inklusif yang membuka ruang kolaborasi luas. Khususnya dengan dua organisasi besar keagamaan di Indonesia, Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU).
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia dalam sebuah kesempatan menyebut hubungan antara Muhammadiyah dan Partai Beringin telah memiliki sejarah panjang. Dia bahkan mengibaratkan Muhammadiyah sebagai ibu sedangkan Partai Golkar sebagai anak.
Pasalnya, Bahlil menjelaskan, dulu cikal bakal berdirinya partai Golkar berasal dari Sekretariat bersama Golongan Karya (Sekber Golkar) yang di dalamnya berisi kader-kader Muhammadiyah.
Wasekjen Partai Golkar, M. Shoim Haris menggarisbawahi bahwa pendekatan Bahlil kepada Muhammadiyah dan NU mencerminkan kedalaman sejarah dan komitmen keberpihakan pada keadilan sosial.
“Ini bukan soal sentimen sektoral, tapi soal prinsip keadilan dan pemerataan manfaat. NU dan Muhammadiyah memiliki kapasitas menjangkau masyarakat di seluruh pelosok negeri, dan tentu berdampak langsung bagi kesejahteraan rakyat,” ujar Shoim, Rabu (21/5/2025).
Shoim menilai, peran NU dan Muhammadiyah sangat sentral dalam menjaga keberlangsungan Republik Indonesia. Kontribusi mereka bukan hanya dalam sejarah perjuangan fisik, tapi juga dalam penguatan intelektual, sosial, dan advokasi rakyat dari waktu ke waktu.
“Lebih dari itu, kedua ormas ini adalah jangkar ideologi bangsa. Mereka secara tegas menjadikan Pancasila sebagai landasan berbangsa dan bernegara, tanpa ada keraguan ideologis di kalangan kadernya,” ujar Shoim.
Ia menyebut NU dan Muhammadiyah telah menjadi fondasi penting dalam mengelola kebinekaan dan menjaga kohesi sosial bangsa.
“Dengan keberadaan mereka, kita mendapatkan keteduhan dalam keberagaman dan jaminan bagi keberlanjutan nation building. Golkar didesain sebagai kekuatan pembaruan dan kolaboratif. Sekber Golkar dibentuk sebagai respons atas tantangan pengelolaan keragaman, sekaligus sebagai simpul dari berbagai elemen profesional dan keagamaan,” terangnya.