Gagal ke Final Badminton Asia Championships 2025, Jafar Hidayatullah/Felisha Albert Tetap Bangga

14 hours ago 7

Cikal Bintang , Jurnalis-Minggu, 13 April 2025 |02:01 WIB

Gagal ke Final Badminton Asia Championships 2025, Jafar Hidayatullah/Felisha Albert Tetap Bangga

Ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta. (Foto: Bagas Abdiel/Okezone)

NINGBO – Pasangan ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel, mengaku kecewa karena gagal ke final Badminton Asia Championships (BAC) 2025. Namun, Jafar/Felisha tetap bersyukur dan bangga karena bisa sejauh itu dan mereka pun merasa telah memetik banyak pelajaran berharga di turnamen tersebut.

Jafar/Felisha tersingkir di semifinal BAC 2025 usai dikalahkan wakil Jepang, Hiroki Midorikawa/Natsu Saito di Ningbo Olympic Sports Centre Gymnasium, Ningbo, China, Sabtu 12 April 2025 pagi WIB. Mereka kalah dalam pertarungan sengit tiga gim dengan skor 21-15, 21-23, dan 11-21.

1. Tetap Bersyukur

Selepas pertandingan, Felisha mengatakan tetap bersyukur dengan pencapaian di BAC 2025. Pebulu tangkis berusia 19 tahun itu bertekad bangkit dan mengevaluasi permainan untuk turnamen selanjutnya.

“Puji Tuhan tetap bersykur karena bisa bermain hari ini di semifinal, sesuatu yang tidak mudah sampai ke sini. Walaupun kalah hanya tetap jadi hasil yang baik karena banyak pengalaman yang bisa diambil dari pertandingan hari ini dan sepanjang minggu ini. Ini yang kami butuhkan,” kata Felisha dikutip dari rilis resmi PBSI, Minggu (13/4/2025).

“Kalau bisa juara sangat bagus tapi proses tidak begitu, tidak selalu mulus. Evaluasi lagi dan jangan mengulang kesalahan yang sama seperti hari ini,” sambungnya.

Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu beraksi di BAC 2025 (Foto: PBSI) Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu beraksi di BAC 2025 (Foto: PBSI)

2. Penyebab Kalah di Semifinal

Ada pun, Jafar menjelaskan penyebab kekalahan dari ganda campuran Jepang. Menurut Jafar, dirinya terlalu terburu-buru untuk menyelesaikan pertandingan sehingga kehilangan momentum. Walau demikian, dia tetap bersyukur bisa menapaki babak empat besar.

“Saya terburu-buru mau mematikan di poin terakhir gim kedua itu. Ingin segera menyelesaikan pertandingan malah nyangkut. Lawan juga bermain sangat tenang, sangat ulet. Kecewa tapi tetap harus bersyukur,” jelas pebulu tangkis berusia 22 tahun itu.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|