Mengenal Fenomena Leisure Sickness, Kondisi yang Kerap Dialami saat Liburan

18 hours ago 3

Mengenal Fenomena <i>Leisure Sickness</i>, Kondisi yang Kerap Dialami saat Liburan

Mengenal Fenomena Leisure Sickness. (Foto: KamranAydinov/Freepik)

JAKARTA - Libur panjang seharusnya menjadi momen untuk bersantai dan melepaskan penat. Namun, tidak sedikit orang yang justru mengalami sakit saat liburan tiba. Fenomena ini dikenal dengan istilah ‘leisure sickness’.


Leisure sickness menunjukkan bahwa tubuh dan pikiran membutuhkan waktu untuk beradaptasi dengan perubahan rutinitas. Dengan memahami penyebab dan cara mencegahnya, kita dapat menikmati liburan dengan lebih sehat dan menyenangkan.


Lantas, apa itu Leisure Sickness? Berikut ulasannya melansir dari berbagai sumber, Kamis (29/5/2025).

Melansir dari laman Avogel, leisure sickness adalah kondisi di mana seseorang merasa tidak enak badan, seperti flu, sakit kepala, mual, atau kelelahan, saat memasuki masa liburan atau akhir pekan. 

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh psikolog Belanda, Ad Vingerhoets dan Maaike Van Huijgevoort, pada awal 2000-an. Mereka menemukan bahwa sekitar 3,6% pria dan 2,7% wanita mengalami gejala ini selama akhir pekan, sementara 3,2% pria dan wanita mengalaminya saat liburan. 

Penyebab Leisure Sickness

Meskipun belum diakui secara resmi sebagai kondisi medis, beberapa faktor diyakini berkontribusi terhadap terjadinya leisure sickness, dilansir dari laman Self: 

1. Stres dan Perubahan Rutinitas

Orang yang terbiasa dengan rutinitas kerja yang padat mungkin mengalami kesulitan beradaptasi saat liburan. Perubahan mendadak dari aktivitas tinggi ke waktu luang dapat memicu respons fisik seperti sakit kepala atau mual.

2. Penurunan Hormon Stres


Selama bekerja, tubuh memproduksi hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Saat liburan, penurunan hormon ini secara tiba-tiba dapat melemahkan sistem imun, membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit.

3. Paparan Kuman dan Virus

Bepergian ke tempat baru atau berkumpul dengan banyak orang saat liburan meningkatkan risiko terpapar kuman dan virus, terutama jika sistem imun sedang lemah.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|