Balas Dendam Anak Ken Arok: Habisi Nyawa Saudara Tirinya (Foto : Istimewa)
KEN Arok Raja Singasari atau Tumapel pertama tewas di tangan anak tirinya sendiri bernama Anusapati. Sang raja itu ditikam oleh Anusapati saat makan di ruang makan istana kerajaan. Anusapati sengaja membunuh ayahnya karena cemburu akan perlakuan ayahnya yang berbeda-beda dengan saudaranya yang lain.
Kematian Ken Arok, harus dibayar mahal dan menimbulkan pertumpahan darah berikutnya. Anusapati menyadari akan ada dendam dan pihak yang tak terima. Tapi ia tak tahu siapa yang akan melakukan aksi balas dendam itu.
Anusapati memang naik tahta, putra dari Ken Dedes pernikahannya Tunggul Ametung itu pun menyusun strategi agar dirinya aman dan tidak terbunuh. Hal ini juga disadari oleh para saudaranya, hingga akhirnya Tohjaya tahu bahwa yang membunuh Ken Arok, ayah kandungnya adalah Anusapati.
Sejarawan Prof. Slamet Muljana pada bukunya "Tafsir Sejarah Nagarakretagama" menjelaskan, Anusapati melakukan penjagaan ketat di lingkungan istana kerajaan. Bilik tidurnya dikelilingi parit, halamannya dijaga ketat oleh orang-orang kepercayaannya. Ia sangat waspada terhadap satu orang pun yang masuk, meskipun itu adalah saudaranya sendiri.
Pada suatu hari, Panji Tohjaya anak dari Ken Arok dengan pernikahan Ken Umang, menyusun strategi untuk menghabisi Anusapati, sekaligus membalaskan dendam. Tohjaya pun membawa ayam sabungan menghadap Anusapati.
Tohjaya meminta ke Anusapati untuk meminjam keris Mpu Gandring, yang digunakan Anusapati untuk membunuh Ken Arok. Dengan tanpa rasa curiga, Anusapati akhirnya memberikan keris sakti Mpu Gandring itu. Bahkan Tohjaya juga mengajak sang Raja Singasari itu menyabung ayam.
Tanpa curiga pula, ajakan itu disambut dengan baik. Setelah mereka menaji ayamnya masing-masing, ayam dilepaskan untuk bersabung. Anusapati mencurahkan perhatiannya kepada ayamnya yang sedang bertarung tanpa menaruh perhatian sedikitpun kepada gerak-gerik Panji Tohjaya.