Balai Kota DKI Jakarta dipenuhi pelamar kerja
JAKARTA - Antrean pelamar kerja sebagai petugas pasukan oranye atau PPSU hingga Penyedia Jasa Lainnya Perorangan (PJLP) dari sejumlah dinas membludak di Balaikota Jakarta sejak Selasa (22/4) dan Rabu (23/4/2025) pagi hingga siang hari. Bahkan antrean Pelamar kerja mengular hingga ke area trotoar depan Kantor Balaikota.
Salah satu pelamar dari Jakarta Timur, Anton mengaku baru datang hari ini untuk mengubah nasibnya berpenghasilan dengan bekerja sebagai PPSU di Jakarta.
"Baru hari ini, ini pertama kali, iya (supaya hidup lebih terjamin)," ucap Anton.
Sementara itu, Amel pelamar dari wilayah Semper, Jakarta Utara sudah sempat datang pada Selasa (22/4) kemarin dan kembali datang hari ini untuk menaruh surat lamaran di Balaikota. Pasalnya dirinya diminta pihak Kelurahan Semper agar menaruh lamaran di Balaikota.
"Kemarin saya sudah kesini dan ada nomor registrasi dari 1-300, sedangkan hari ini hanya disampaikan konfirmasi lebihlanjut melalui WhatsApp. Saya sudah ke Kelurahan Semper dan diminta untuk ke Balaikota perihal lamaran kerja," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Pramono secara tegas bahwa pendaftaran PJLP di kantor kelurahan bukan di Balaikota. Ia ingin meminimalisir praktik orang dalam yang kerap muncul dalam proses rekrutmen.
"Yang pertama, pendaftarannya itu utamanya sebenarnya di kelurahan bukan di balaikota, tetapi keputusannya nanti akan dikerucutkan di balkot. Karena saya pengin isu tentang ordal ini betul betul bisa dihilangkan dalam rekrutmen untuk PPSU maupun untuk PJLP. Sehingga dengan demikian kami informasikan bahwa rekrutmennya bisa di kelurahan, tetapi keputusannya karena kami ingin menghilangkan ordal dan transparansinya itu loh, maka keputusannya dilapirkan kepada gubernur," ucap Pramono di Balairung.
