6 Fakta Peningkatan Kasus DBD di Indonesia, Terparah hingga Mengancam Nyawa

5 hours ago 2

6 Fakta Peningkatan Kasus DBD di Indonesia, Terparah hingga Mengancam Nyawa

6 Fakta Peningkatan Kasus DBD di Indonesia. (Foto: Ilustrasi/Shutterstock)

JAKARTA - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Sejak pertama kali ditemukan di Indonesia pada 1968, angka kejadian dengue terus meningkat. 

Hal tersebut menjadi salah satu isu kesehatan yang menjadi fokus perhatian dalam acara seminar dan lokakarya nasional 2025, yang digelar oleh Asosiasi Dinas Kesehatan Seluruh Indonesia (ADINKES) pada 29 April hingga 2 Mei 2025 di Bali.

Berikut beberapa isu penting terkait kasus dengue di Indonesia yang dibahas dalam seminar tersebut, dilansir dari rilis ADINKES, yang diterima Kamis (1/5/2025).

1. Daftar daerah Indonesia paling banyak terjangkit DBD

Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mencatat bahwa angka kejadian (Incidence Rate/IR) kasus dengue di Indonesia tahun 1968—2024 menunjukkan peningkatan. 

Sebagai negara beriklim tropis, Indonesia menjadi tempat yang sangat mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang menjadi sumber penyakit dengue. 

Selain itu, jumlah kabupaten/kota yang terjangkit dengue sejak 2013 hingga 2024 mencapai lebih dari 400. Bahkan, jumlah kabupaten/kota yang terjangkit dengue pada 2024 mencapai 488. 

Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan jumlah kabupaten/kota di Indonesia sebanyak 514. Data ini mencerminkan hampir seluruh daerah di Indonesia terjangkit dengue.

2. Penyebab peningkatan kasus DBD di Indonesia

Peningkatan kasus dengue, seperti dilansir dari situs web Kementerian Kesehatan, Sehat Negeriku, disebabkan oleh perubahan karakteristik penularan nyamuk penyebab dengue. 

Jika dulu nyamuk penyebab dengue lebih banyak ditemui saat musim hujan, kini apa pun musimnya nyamuk itu tetap bisa ditemukan. 

Dengan kondisi iklim Indonesia dan perubahan karakteristik nyamuk penyebab dengue, semua orang di Indonesia menjadi lebih berisiko terjangkit penyakit ini, tanpa memandang usia, tempat tinggal, dan gaya hidup.

3. DBD bisa sebabkan kematian

Tidak hanya itu, seseorang yang sudah sembuh dari dengue, bukan tidak mungkin terinfeksi lagi. Menurut WHO, dengue dapat menyebabkan kasus yang lebih parah, bahkan kematian. 

Seseorang yang terinfeksi dengue untuk kedua kalinya mempunyai risiko lebih besar terkena demam berdarah parah. 

Beberapa gejalanya ditandai dengan sakit perut yang parah, muntah terus-menerus, pernapasan cepat, gusi atau hidung berdarah, kelelahan, kegelisahan, darah dalam muntahan atau feses, menjadi sangat haus, kulit pucat dan dingin, serta merasa lemah. Berbagai gejala ini sering kali muncul setelah demamnya hilang.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|