2024 Tahun Terpanas, BMKG: Kita Menuju Titik Kritis yang Mengancam Hidup Manusia

1 day ago 3

 Kita Menuju Titik Kritis yang Mengancam Hidup Manusia

2024 Tahun Terpanas BMKG Kita Menuju Titik Kritis yang Mengancam Hidup Manusia (Foto : Isitmewa)

JAKARTA - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengungkapkan tahun 2024 menjadi tahun terpanas dalam sejarah pencatatan instrumental, dengan suhu rata-rata global mencapai 1,55°C di atas tingkat pra-industri. Angka tersebut melampaui batas ambang Perjanjian Paris yang telah disepakati secara global untuk mencegah krisis iklim.

Hal itu disampaikan Dwikorita dalam pidatonya pada Forum Inovasi Climate Smart Indonesia. 

“Ini bukan hanya soal cuaca panas. Ini adalah tanda bahwa kita sedang bergerak menuju titik kritis yang bisa mengancam keberlangsungan hidup manusia,” ujar Dwikorita dalam keterangan resminya, dikutip Rabu (8/5/2025).

Dwikorita menjelaskan bahwa perubahan suhu yang terjadi saat ini jauh lebih cepat dibanding perubahan iklim yang pernah menyebabkan kepunahan massal jutaan tahun lalu. Dia menegaskan bahwa percepatan ini menjadi indikator serius akan krisis iklim yang tengah berlangsung. 

Tanpa upaya mitigasi yang kuat dan kolaboratif, perubahan suhu yang ekstrem ini berpotensi membawa dampak besar terhadap stabilitas ekosistem, ketahanan pangan, serta keselamatan umat manusia di berbagai belahan dunia.

“Jika punahnya dinosaurus dipicu oleh perubahan suhu yang berlangsung dalam jutaan tahun, kita sekarang mengalami lonjakan serupa hanya dalam 30 hingga 40 tahun,” lanjutnya.

Data observasi BMKG menunjukkan tren peningkatan suhu yang terus berlanjut sejak tahun 1981. Tahun 2024 mencatat suhu rata-rata nasional tertinggi sebesar 27,52°C. Kondisi ini, menurut Dwikorita, bukan sekadar anomali, tetapi bukti nyata bahwa krisis iklim telah berlangsung dan akan berdampak langsung pada sektor-sektor vital, termasuk kesehatan publik.

Dwikorita memaparkan bahwa perubahan iklim tidak hanya menyebabkan cuaca ekstrem, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit menular, malnutrisi, gangguan kesehatan mental, hingga memburuknya kualitas hidup masyarakat. 

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|