Penelitian Ungkap Siswa SD Terpapar Pornografi Lewat Iklan dan Web Permainan

9 hours ago 2

Penelitian Ungkap Siswa SD Terpapar Pornografi Lewat Iklan dan Web Permainan

Penelitian Ungkap Siswa SD Terpapar Pornografi Lewat Iklan dan Web Permainan (via Daily Mail)

SYDNEY - Penyelidikan di Australia mengungkap anak-anak berusia 6 tahun menemukan pornografi daring saat berada di kelas. Anak SD itu mengakses pornografi dengan mengklik iklan serta terkadang di situs web permainan.

1. Terpapar Pornografi

Guru yang berbicara atas nama Asosiasi Kepala Sekolah Independen Australia (NSW) mengungkap hal ini selama penyelidikan Parlemen NSW tentang 'dampak pornografi yang berbahaya pada kesehatan mental, emosional, dan fisik'.

Melansir Daily Mail, temuan tersebut didasarkan pada pekerjaan sekolah yang dilakukan anak-anak di kelas.  Temuan itu berspekulasi, siswa secara tidak sengaja mengakses pornografi daring dengan mengklik iklan, terkadang di situs web permainan.

Penyelidikan tersebut juga mendengar dukungan khusus pemerintah untuk anak-anak yang terlibat dalam perilaku seksual yang berbahaya tertunda karena tingginya permintaan.

Kepala Sekolah di Montgrove College di Sydney barat, Lourdes Mejia, mengatakan dampak dari paparan pornografi di kelas.

"Anda dapat melihat mereka memiliki akses ke pornografi. Mungkin dari cerita yang mereka ceritakan atau bahkan terkadang gambar atau hal yang mereka tulis, catatan kecil yang mereka berikan satu sama lain, yang saya lihat baru-baru ini. Itu cukup mengejutkan saya," kata Mejia, seperti dilansir The Australian.

Kepala Sekolah Hunter Valley Grammar School, Rebecca Butterworth, mengatakan siswa sekolah dasar yang berbagi gambar seksual satu sama lain itu mengkhawatirkan.

"Saya terkadang cukup terkejut dengan usia mereka. Itu dimulai di sekolah kami. Terkadang sekitar Kelas 6 dan kemudian meningkat di Kelas 7," katanya.

Sementara itu, Kepala Sekolah Nowra Anglican College, Lorrae Sampson, mengatakan dia telah melihat peningkatan dalam "objektifikasi anak perempuan" oleh anak laki-laki. Selain itu, ia melihat lonjakan anak laki-laki yang membuat "sindiran atau suara seksual yang tidak pantas" terhadap guru.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|