JAKARTA – Salah satu negara bagian Amerika Serikat (AS) telah mengesahkan undang-undang yang melarang perusahaan asuransi kesehatan menanggung transplantasi organ yang terkait dengan China. Undang-undang, yang disahkan oleh Negara Bagian Tennessee ini kemungkinan akan memicu perdebatan nasional dan menarik perhatian internasional.
Ditandatangani oleh Gubernur Bill Lee pada 28 Maret, undang-undang tersebut, efektif mulai 1 Januari 2026, akan melarang penyedia asuransi di Tennessee untuk mendanai prosedur transplantasi organ apa pun jika dilakukan di China atau melibatkan organ yang bersumber dari China.
Melansir The Hong Kong Post, Selasa (15/4/2025), undang-undang yang belum pernah ada sebelumnya ini menempatkan Tennessee di garis depan protes internasional yang berkembang atas dugaan keterlibatan China dalam praktik pengambilan organ yang tidak etis dan tanpa persetujuan.
Undang-undang ini juga menimbulkan pertanyaan yang lebih luas tentang etika medis, hak asasi manusia internasional, dan peran negara bagian AS dalam masalah kebijakan luar negeri.
Pernyataan Moral dan Legislatif
Undang-undang Tennessee berasal dari tuduhan yang sudah lama ada bahwa pemerintah China telah terlibat dalam pengambilan organ paksa dari sejumlah tahanan, termasuk praktisi Falun Gong, Muslim Uighur, warga Tibet, dan kelompok terpinggirkan lainnya.
Meski China telah berulang kali membantah tuduhan ini, banyak laporan investigasi, kesaksian dari para penyintas, dan resolusi oleh badan-badan internasional telah menggambarkan gambaran suram tentang sistem transplantasi organ yang dijalankan negara yang beroperasi di bawah tabir kerahasiaan dan paksaan.
Para anggota parlemen Tennessee, mengutip laporan-laporan ini, berpendapat bahwa negara memiliki kewajiban moral untuk menjauhkan diri dari praktik-praktik yang melanggar hak asasi manusia secara mendasar.
Undang-undang ini dirancang memastikan bahwa tidak ada penduduk Tennessee atau perusahaan asuransi yang terlibat, bahkan secara tidak sengaja, dalam mendukung sistem yang menurut banyak ahli dan ahli etika sangat cacat, atau bahkan masuk ranah kriminal.