Sinetron Gober Parijs Van Java
BANDUNG - Para pemain sinetron Gober Parijs Van Java menggelar acara nonton bareng trailer perdana bersama fans di Cafe YBF, Jalan Buah Batu, Kecamatan Lengkong, Kota Bandung. Acara ini menjadi momen spesial untuk menyapa penggemar menjelang penayangan resmi yang dijadwalkan mulai Senin (28/4/2025) di RCTI.
Iszur Muchtar, pemeran Kang Iim, mengungkapkan rasa syukurnya bisa bertemu langsung dengan para penonton.
"Alhamdulillah ya Kang, Gober ini kan belum resmi tayang, tayangnya baru besok. Tapi hari ini sudah bisa nobar bareng, dan penerimaan teman-teman di sini alhamdulillah positif. Mudah-mudahan bisa diterima dan menghibur," kata Iszur.

Dalam kesempatan itu, Iszur juga membocorkan cerita di balik proses syuting yang berlangsung cukup padat.
"Iya, memang kejar tayang. Calling tanggal 13, syuting tanggal 15. Karena memang ada slot tayangan yang harus segera diisi," jelasnya.
Ia menambahkan, tantangan awal dalam syuting Gober Parijs Van Java adalah membangun chemistry antar pemain, mengingat gaya akting setiap orang berbeda-beda.
"Saya sih sudah biasa improvisasi, tapi ada teman-teman yang belum. Jadi saya harus mengatur improvisasi saya supaya tidak ganggu jalannya adegan. Tapi alhamdulillah, lama-lama bisa nyatu," tambahnya.
Sementara itu, Fauziah Hanum, pemeran Kalina, mengaku antusias bisa bermain bersama para senior.
"Enggak nyangka bisa main bareng senior. Di Gober itu rame banget, ada aja lucunya, enggak ada habisnya," ujarnya sambil tersenyum.
Di sisi lain, Andri Sulistiandri, pemeran Kang Tisna, mengaku tidak menyangka karakternya dari sinetron sebelumnya kembali diangkat dalam Gober Parijs Van Java.
"Iya, enggak kebayang lah ceritanya, Kang. Itu mah penulis yang punya ide. Waktu ditawari main di Gober, saya sempat buka-buka lagi YouTube buat pelajari karakter Tisna. Takut lupa juga, soalnya sudah setahun berhenti syuting Tukang Ojek Pangkalan (TOP)," kata Andri.
Andri menambahkan, tantangan terberatnya kali ini adalah membawa karakter Tisna dari suasana Jakarta ke Bandung.
"Harus bisa pertahankan karakter Tisna tetap konsisten, tapi juga harus menyesuaikan dengan cerita baru di Bandung," jelasnya.