Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (Foto: X)
JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia tidak mengesampingkan kemungkinan serangan lebih lanjut terhadap para pemimpin Hamas "di mana pun mereka berada". Pernyataan itu disampaikan Netanyahu di saat para pemimpin negara Arab dan Islam mengadakan pertemuan untuk mendukung Qatar setelah serangan Israel pekan lalu di negara Teluk tersebut.
Serangan yang terjadi pada Selasa, 9 September tersebut menargetkan para pemimpin kelompok militan Palestina di Doha dan menjadi eskalasi signifikan aksi militer Israel di kawasan tersebut. Serangan tersebut menewaskan lima anggota Hamas dan seorang agen keamanan Qatar. Tetapi kepemimpinan Hamas, yang menjadi target serangan tersebut, selamat.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, mendesak KTT untuk mengambil "langkah-langkah praktis dan tegas" dalam menanggapi serangan "pengecut dan berbahaya" tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan itu terjadi ketika para pemimpin Hamas sedang mempelajari proposal gencatan senjata Amerika Serikat (AS).
Presiden AS Donald Trump telah memberikan jaminan kepada Qatar bahwa serangan Israel seperti itu tidak akan lagi terjadi pada Qatar. Namun, dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio, Netanyahu mengatakan bahwa dia tidak mengesampingkan serangan lebih lanjut terhadap para pemimpin Hamas "di mana pun mereka berada".