Ilustrasi
JAKARTA - Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa bumi yang terjadi di wilayah Kabupaten Pohuwato, Gorontalo pada Sabtu (3/5/2025) pukul 19.51 WIB merupakan gempa tektonik.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,0. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,57° LU ; 121,68° BT, atau tepatnya berlokasi di darat 32 km arah barat laut Pohuwato, Gorontalo pada kedalaman 98 km akibat aktivitas deformasi lempeng Laut Sulawesi.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng Laut Sulawesi. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-naik (oblique thrust fault)," kata Daryono.
Daryono menambahkan hingga pukul 20.30 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya satu aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) dengan M3,1.
"Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Boalemo dan Kab. Pohuwato dengan skala intensitas IV MMI; daerah Gorontalo, Gorontalo Utara, Manado, Tarakan, Nunukan, Bolaang Mongondow, Bolaang Mongondow Selatan, Minahasa Tenggara, Toli-toli, Luwuk, dan Berau dengan skala intensitas III MMI; daerah Palu dan Morowali Utara dengan skala intensitas II-III MMI. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Lebih lanjut, Daryono mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya.
(Khafid Mardiyansyah)
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita nasional lainnya