Aira Cecilia
, Jurnalis-Rabu, 13 Agustus 2025 |15:05 WIB
Bolehkah Air Rebusan Bekas Mi Instan Aman Dikonsumsi? (Foto: Freepik)
JAKARTA – Bolehkah air rebusan bekas mi instan aman dikonsumsi? Banyak di antara kita yang sempat mendengar bahwa air bekas merebus mi instan sebaiknya dibuang karena "berbahaya" atau penuh bahan kimia.
Isu ini sering beredar di media sosial, lengkap dengan foto atau video air rebusan yang tampak keruh, berminyak, atau berbuih. Tidak jarang, narasinya dibumbui dengan klaim bahwa air tersebut mengandung zat-zat beracun yang bisa mengganggu kesehatan jika diminum.
Kekhawatiran ini membuat sebagian orang memilih merebus mi dua kali, air pertama dibuang, lalu mi direbus kembali dengan air bersih sebelum dicampur bumbu. Di sisi lain, ada juga yang tetap menggunakan air rebusan tersebut sebagai kuah karena dinilai lebih gurih dan nikmat.
Air rebusan mi instan ternyata menyimpan berbagai sisa komponen dari proses pembuatan mi. Di dalamnya terdapat minyak hasil proses penggorengan mi kering, zat pengawet seperti TBHQ (tertiary butylhydroquinone), serta natrium dalam kadar tinggi. Meski dalam kadar rendah masih dinyatakan aman oleh badan pengawas pangan, zat ini bisa ikut larut ke dalam air selama proses perebusan.
Tak hanya itu, air rebusan juga berpotensi mengandung residu lemak jenuh dan jejak logam berat dari proses pengolahan industri, meski jumlahnya sangat kecil. Garam, pewarna makanan, serta perisa buatan yang larut dari mi maupun bumbunya ikut memperkaya kandungan natrium dan zat kimia di dalamnya. Kombinasi inilah yang membuat air rebusan sering terlihat berminyak, berbuih, atau bahkan keruh setelah mi matang.
“Logikanya, air rebusan mi instan berisi sari-sari dari mi instan itu sendiri. Jika memang air tersebut berefek buruk, tentu hal ini tidak akan berpengaruh besar jika menghindari air rebusannya. Karena sumber dari kejelekan air rebusan tersebut, yakni mi instan itu sendiri, tetap Anda makan,” ujar dr. Yosephine S.