Putin Siap Bertemu Zelenskiy, tapi Ungkit Masalah Legitimasi

3 weeks ago 12

 Putin Siap Bertemu Zelenskiy, tapi Ungkit Masalah Legitimasi

Putin Siap Bertemu Zelenskiy, tapi Ungkit Masalah Legitimasi (Reuters)

MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin siap bertemu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Namun, ada syarat agar pertemuan itu bisa  terwujud. 

Putin dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump bertemu pada Jumat lalu di Alaska untuk pertemuan puncak Rusia-AS pertama dalam lebih dari empat tahun. Keduanya membahas cara mengakhiri perang paling mematikan di Eropa sejak Perang Dunia Kedua tersebut.

Setelah pertemuan puncak di Alaska, Trump mengatakan pada Senin, ia telah mulai mengatur pertemuan antara para pemimpin Rusia dan Ukraina. Ini akan diikuti pertemuan puncak trilateral dengan presiden AS.

1. Siap Bertemu Zelenskiy

"Presiden kami telah berulang kali mengatakan bahwa ia siap untuk bertemu, termasuk dengan Tuan Zelenskiy," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, melansir Reuters, Jumat (22/8/2025).

Namun, Lavrov menambahkan syarat agar keduanya bisa bertemu. 

"Dengan pemahaman semua isu yang memerlukan pertimbangan di tingkat tertinggi akan digarap dengan baik, dan para ahli serta menteri akan menyiapkan rekomendasi yang sesuai.
 Tentu saja, dengan pemahaman bahwa ketika dan jika - semoga, ketika - penandatanganan perjanjian di masa mendatang, masalah legitimasi orang yang menandatangani perjanjian ini dari pihak Ukraina akan terselesaikan," kata Lavrov.

Putin telah berulang kali menyuarakan keraguan tentang legitimasi Zelenskiy karena masa jabatannya akan berakhir pada Mei 2024. Namun, karena perang, belum ada pemilihan presiden baru yang diselenggarakan Ukraina. Kyiv mengatakan Zelenskiy tetap menjadi presiden yang sah.

Para pejabat Rusia mengatakan mereka khawatir jika Zelenskiy menandatangani kesepakatan tersebut, calon pemimpin Ukraina dapat menggugatnya dengan alasan bahwa masa jabatan Zelenskiy secara teknis telah berakhir.

Zelenskiy mengatakan minggu ini Kyiv menginginkan "reaksi keras" dari Washington jika Putin tidak bersedia bertemu dengannya secara bilateral.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|