Gubernur Jabar Dedi Mulyadi dengan Menteri HAM Natalius Pigai. Foto: Okezone/Danandaya.
JAKARTA - Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menunggu keberhasilan program pengiriman siswa nakal ke barak TNI yang diluncurkan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Jika program ini berhasil, dia akan mendorong untuk diterapkan secara nasional.
Hal tersebut disampaikan Pigai usai menerima kunjungan dari Dedi Mulyadi di Kantor Kementerian HAM, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
"Kami ikut turut serta mendorong, siapa tahu kalau Jawa Barat sukses maka sesuai kewenangan yang dimiliki oleh Kementerian HAM akan menyampaikan kepada Menteri Pendidikan Nasional untuk mengeluarkan peraturan supaya bisa menjadikan model ini bisa dilaksanakan secara masif di seluruh Indonesia," kata Pigai kepada wartawan.
Setelah melakukan diskusi panjang bersama jajarannya, Pigai berkesimpulan bahwa program Dedi Mulyadi ini orientasinya adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Peserta didik di barak militer akan mendapatkan pengetahuan, peningkatan keterampilan dan kualitas mental.
"Kalau variabel-variabel ini seirama, senasib, sejiwa dengan hak asasi manusia, berarti tak ada dong tidak masuk ke wilayah-wilayah yang bertentangan dengan hak asasi manusia," lanjut Pigai.
"Setelah kami cek ternyata tidak, tidak corporal punishment, jadi ini tidak bertentangan sedikit pun," imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi menyebut bahwa program pengiriman siswa nakal ke barak Militer akan dikuatkan melalui Peraturan Gubernur (Pergub). Kini aturan tersebut hanya ditegaskan melalui Surat Edaran.
"Sudah ada surat edaran yang disampaikan ke bupati, wali kota di seluruh Jawa Barat. Surat edaran gubernur sudah ada. Setelah ini akan kuatkan dengan Pergub," kata Dedi.
(Puteranegara Batubara)