Arief Setyadi
, Jurnalis-Minggu, 30 Maret 2025 |08:10 WIB
Soekarno (Foto: Dok)
JAKARTA – Soekarno, Bapak Proklamator sekaligus Presiden pertama Indonesia ternyata pernah menghadapi berbagai kesulitan dalam hidupnya, termasuk masalah keuangan. Selain tumbuh dalam kondisi ekonomi yang serba terbatas, Bung Karno juga pernah mengalami kesulitan ekonomi untuk merayakan Lebaran.
Kondisi Bung Karno menarik simpati sahabatnya, Roeslan Abdoelgani. Dengan cara unik sahabatnya membantu Bung Karno yang kemudian menawarkan solusi dengan melelang peci milik Sang Proklamator.
Peci hitam yang selalu dikenakan oleh Bung Karno menjadi bagian dari identitasnya, dipadukan dengan baju safari yang selalu menemani penampilannya. Bagi Bung Karno, memakai peci adalah simbol kedekatannya dengan rakyat.
Ia juga dikenal dengan kebiasaannya mengenakan peci dengan sedikit miring sebagai ciri khasnya. Kisah mengenai lelang peci ini ditulis dalam buku Suka Duka Fatmawati Sukarno karya Kadjat Adrai.
Suatu hari menjelang Lebaran, Bung Karno bertemu dengan Roeslan Abdoelgani, mantan Menteri Luar Negeri, untuk meminjam uang.
“Cak, tilpuno Anang Tayib. Kondo’o nék aku gak duwé dhuwik (Cak teleponkan Anang Tayib bilang aku gak ada uang),” tutur Soekarno.