Kemenkes Selidiki Epidemiologi Buntut Kasus Kematian Balitaamp;nbsp;Akibat Infeksi Cacingan

3 weeks ago 12

Kemenkes Selidiki Epidemiologi Buntut Kasus Kematian Balita Akibat Infeksi Cacingan

Kemenkes Selidiki Epidemiologi Buntut Kasus Kematian Balita Akibat Infeksi Cacingan (Foto: Instagram)

JAKARTA - Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Aji Muhawarman bakal menyelidiki secara epidemiologis buntut kasus kematian balita Raya di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat akibat infeksi cacingan. Hal itu bertujuan agar tidak ada kasus serupa di kemudian hari. 

"Penyelidikan epidemiologi, untuk menggali riwayat dan faktor risiko pada penderita, dan upaya pencegahan agar tidak terjadi infeksi lagi," kata Aji dalam keterangan tertulis dikutip, Sabtu (23/8/2025).

Aji menjelaskan kasus yang dialami Raya akibat cacing gelang karena dapat dilihat dengan mata. Menurutnya apabila telur infektif tertelan dapat menetas menjadi larva di usus halus. 

"Dalam kasus anak R di Kabupaten Sukabumi yang terinfeksi cacingan, kasus tersebut adalah kasus dengan jenis cacing gelang, karena jenis cacing ini ukurannya paling besar, sehingga bisa dilihat dengan mata biasa dan mudah dikenali dengan ukuran berkisar antara 10-35 cm," ujarnya.

"Bila telur infektif tertelan, telur akan menetas menjadi larva di usus halus kemudian menembus dinding usus halus menuju pembuluh darah atau saluran limfe, lalu terbawa aliran darah ke jantung dan paru hingga bisa menyebabkan terjadinya Pneumonia, dengan gejala batuk, pilek, tidak sembuh dalam waktu lama, bisa keluar cacing dari hidung dan sesak nafas," tambahnya.

Lebih lanjut, Aji menekan sebagai upaya pencegahan yang dilakukan dengan menjaga kebersihan perorangan (BAB di tempatnya, mencuci bersih makanan, memasak makanan, mencuci tangan, memotong kuku) dan menjaga kebersihan lingkungan (membuat jamban, sumber air bersih).

"Untuk penanganan penderita cacingan dapat segera berobat ke puskesmas, obatnya gratis disediakan pemerintah, yaitu Albendazol. Pemerintah juga membagikan obat cacing gratis, yang diberikan 2 kali dalam 1 tahun pada anak usia 1 – 12 tahun, bersamaan dengan pembagian vitamin di posyandu, atau bersamaan dengan kegiatan UKS di sekolah," jelasnya.

Read Entire Article
Apa Kabar Berita | Local|