Menbud Fadli Zon. (Foto: dok Kemenbud)
JAKARTA – Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia menyelenggarakan apresiasi bagi Penerima Tanda Kehormatan Bintang Sipil dari Presiden Republik Indonesia di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A, Kompleks Dikbudristek, Jakarta. Acara ini menjadi wujud apresiasi Kementerian Kebudayaan kepada individu yang telah mendedikasikan hidupnya bagi pemajuan kebudayaan. Melalui kontribusi nyata, prestasi, serta dedikasi tinggi, para tokoh penerima penghargaan telah meninggalkan jejak penting dalam menjaga, merawat, dan mengembangkan kebudayaan Indonesia.
Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, menyampaikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada para tokoh yang menerima Tanda Kehormatan Bintang Sipil dari Presiden Republik Indonesia. Dalam sambutannya, Menbud Fadli menegaskan bahwa penganugerahan ini merupakan bentuk pengakuan negara terhadap kontribusi besar para seniman, budayawan, arkeolog, dan tokoh kebudayaan dalam memajukan peradaban bangsa.
Tahun ini menjadi catatan tersendiri karena jumlah penerima penghargaan dari kalangan seniman dan budayawan mencapai 14 orang, jumlah terbesar sepanjang sejarah. Menurut Menbud Fadli, hal ini menunjukkan keseriusan negara dalam memberikan apresiasi nyata kepada para pelaku budaya yang telah memberikan sumbangsih luar biasa bagi Indonesia. Selain itu, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto juga menganugerahkan Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Utama kepada Menteri Kebudayaan, Fadli Zon, atas pengabdian dan dedikasinya dalam memajukan kebudayaan nasional.
Sejumlah maestro seni, budayawan, dan tokoh besar tanah air yang menerima penghormatan tersebut, antara lain sastrawan senior, Taufiq Ismail; penyanyi legendaris, (Almh.) Titiek Puspa; aktor dan sutradara, Slamet Rahardjo; budayawan, Muhammad Ainun Nadjib; penyanyi keroncong, Waldjinah; arkeolog dan sejarawan (Alm.) Prof. Dr. R. Soekmono; seniman patung, I Nyoman Nuarta; pencipta lagu heroik dan patriotik pada masa perjuangan, (Alm.) Cornel Simanjuntak; tokoh pers dan pendiri Majalah Horison, (Alm.) Mochtar Lubis; aktris dan produser film, Christine Hakim; seniman multitalenta, (Alm.) Benyamin Sueb; seniman musik, (Alm.) Idris Sardi; penyanyi dan pencipta lagu, (Alm.) Soedjarwoto Soemarsono atau Gombloh; serta seniman senior, Soelaiman Mihardja atau Jaja Miharja.
Menbud Fadli menegaskan bahwa penganugerahan ini bukan sekadar seremoni, melainkan cerminan dari amanat konstitusi. Sebagaimana diatur dalam UUD 1945 Pasal 32 Ayat 1, Negara berkewajiban memajukan kebudayaan nasional di tengah peradaban dunia sekaligus menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai budayanya.
“Para penerima penghargaan hari ini telah memberi kontribusi nyata bagi bangsa, mulai dari seni, sastra, musik, film, hingga arkeologi. Meski masih banyak tokoh lain yang juga layak mendapat penghargaan, keterbatasan kuota membuat penganugerahan harus diberikan secara bertahap,” ujar Menteri Kebudayaan.
Dalam kesempatan ini, salah satu penerima penghargaan, sastrawan senior, Taufiq Ismail, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas penghargaan yang kembali dianugerahkan kepadanya.
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya